Biologi dan kehidupan :)

Biologi dan kehidupan :)
Rerumputan hijau diterpa matahari yang menyembul di balik awan

2016/01/02

Dr. Frost



Dr. Frost
Nilai kesukaan: 9
Author: JongBeom Lee
Karakter favorit: Frost, Bartender B, Pavlov, Jaeon Yeon, Manajer Jeong, Professor Song
Review dan Spoiler
Frost, professor fakultas Psikologi Universitas Yonggang yang tidak percaya pada prinsip simpati pada kliennya. Ia menganggap semua manusia memiliki persamaan. Tapi hebatnya, Frost selalu bisa merumuskan hipotesis yang benar pada setiap kasus yang ia tangani.  Meskipun sebelumnya orang-orang sering tidak menyukai caranya menangani pasien yang berkonsultasi padanya.

Frost ditempatkan di ruang konsultasi bersama asisten Yoon, mahasiswa tahun ketiga yang magang di sana. Awalnya asisten Yoon menjadi dari professor Chun, sehingga ketika professor Chun keluar yang dilakukan Frost pertama kali adalah mengubah posisi jam dinding dan lemari di ruangan itu untuk kenyamanan klien.

Kasus pertama “The Empty Man”. Pasien pertamanya ia temukan saat bekerja sebagai bartender.  Oh Jeunghyuk (33) dia adalah seorang yang sukses dan kaya tapi selalu mengalami kegagalan dalam hubungannya bersama wanita . Ruang tamunya penuh dengan piala, penghargaan dan album. Dia juga punya album khusus untuk ketujuh belas mantannya, tapi di dalamnya hanya ada 16 foto satu foto mantannya yang lain ada dikamarnya. Foto itu begitu khusus karena kamarnya penuh foto dirinya, cermin. Satu-satunya foto yang bukan merupakan foto dirinya hanyalah foto seorang perempuan di atas meja kerjanya. Dia adalah satu-satunya mantan pacarnya yang bisa menerima dirinya apa adanya.

Ternyata itu disebabkan karena ibunya sangat jarang memujinya meskipun ia berprestasi. Hal ini membuatnya lapar simpati dan selalu mencari orang yang bisa memujinya. Dia kehilangan cermin setelah ibunya meninggal, dan bahkan password apartementnya adalah hari ketika ibunya meninggal. Akhirnya, Mr. Oh menjalani hubungan kembali dengan perempuan yang ada di foto itu.

Kasus kedua “Black Wave” dialami oleh Nari Choi (18), seorang siswa les privat Asisten Yoon yang mengalami panic disorder. Ia tak mau pergi ke sekolah karena takut mengalami black wave itu kalau berada di ruangan sempit atau ruang terbuka yang terkspos dengan orang banyak. Apalagi jalan menuju sekolahnya banyak dilakukan pembangunan/perbaikan jalan sehingga harus melewati jembatan penyebrangan  yang ia takutkan. Dengan begitu, ia memilih tinggal di kamarnya yang ia rasa paling nyaman dan tepat.  Atau kalaupun mau pergi ke sekolah, dia berangkat pagi-pagi buta sebelum ada orang yang melihatnya dan menghindari pedestrian overpasses meskipun itu memakan waktu yang lebih lama untuk sampai ke sekolah.

Hyperventilating yang dialami Nari membuat panik disordernya semakin berbahaya sehingga harus ditutup hidung dan mulutnya supaya ia menghirup karbon dioksida lebih banyak. Saat menutup mulutnya Nari itulah Frost dikira mau berbuat jahat dan dilaporkan ke polisi. Frost tak langsung menjelaskan juga kalau itu demi keselamatan Nari karena Nari takut memberitahu orang tuanya karena ada tantenya yang juga mengalami panik disorder tersebut.

Saat di kantor polisi itulah, Nari menampakkan gejala panic disordernya di hadapan ibunya. Nari langsung ditutup mulutnya oleh Professor Song yang diminta oleh Frost. Selain itu, dia juga ditenangkan lalu dialihkan perhatiannya dengan menghitung. Akhirnya Nari mengungkapkan ia takut dan berjuang keras untuk tidak jadi gila dan takut membuat ibunya khawatir dan kasus tersebut dialihkan pada professor Song untuk penanganannya.

“Ten days of Shy Mr. Yeon” adalah satu kasus yang ditangani asisten Yoon pada saat Frost pergi keluar kota selama 10 hari. Yeon minta tolong pada Seonga karena ia mau mau memberikan surprise di hari ulang tahunnya Na Young yang berlangsung 10 hari lagi. Dan karena itu pula, Asisten Yon merasa harus melakukan terapi tanpa menunggu Frost tiba. Terapi yang dilakukan Yoon pada Yeon berdasarkan buku itu awalnya berhasil, tapi tak lama penyakitnya kambuh lagi pada hari ulang tahun Na Young.

Jaeon Yeon (22) merupakan temannya asisten Yoon/ Seonga yang mengalami gangguan psikologi(symptoms of a weak social anxiety) berupa rasa nervous yang parah sehingga untuk mengajak Na Young untuk pergi makan bersama saja dia tidak bisa. Ia selalu mearasa sakit perut ketika berbicara dengan perempuan apalagi dengan Na Young, orang yang ia sukai.

Yeon pernah mengalami penolakan dan kejadian memalukan yang membuat pemalunya semakin parah dan menjadi suatu gangguan kejiwaan tingkat awal. Kejadiannya di kelas Oh Yeongsik saat masa perkenalan tahun pertama dan ia ditertawakan oleh seluruh temannya. Frost yang baru pulang dari luar kota langsung mengadakan pengumpulan untuk semua yang ada di kelas itu agar mengisi angket untuk menunjukkan kecemasan Yeon tentang semua orang mengingat kejadian memalukan itu salah. Satu-satunya yang mengisi angket itu dengan jawaban “mengingat dengan sangat jelas” adalah Na Young, yang juga menyertakan perasaannya di dalam angket itu.

Tears of Pyeong Gang adalah kasus yang melibatkan temannya Yoon Seong A, Sihyun. Sihyun merasa selalu ditakdirkan untuk jatuh cinta pada laki-laki yang jahat. Selalu saja ia dicampakkan, awalnya pacarnya menyukai Sihyun, tapi dalam sekejap mereka putus baik itu ditinggal karena selalu dimintai pendapat pilihan, setelah tugas militer, dan yang terakhir karna orang itu memang penipu yang harus ditahan oleh polisi. Selain itu, selepas menjalin satu hubungan, ia cepat sekali memulai hubungan yang baru demi mencari orang untuk ditergantungi.

Sihyun Park (22) mengalami Dependent personality disorder yaitu seseorang yang memiliki ketergantungan besar pada orang lain dalam hal memilih. Ia tak bisa memilih sendiri karena ayahnya selalu melindunginya dari apa yang ia inginkan sendiri dan memilihkan apa pun sesuai keinginan ayahnya. Bahkan ia menjauhkan ibunya dari Sihyun.

Setelah dihipnotis diketahui bahwa ketika masih kecil, setiap kali Sihyun menangis ia disiksa oleh ibu kandungnya atau diberi obat tidur. Ayahnya kemudian menceraikan ibunya Sihyun dan menikah dengan ibu angkatnya yang sekarang. Ibu angkat Sihyun sangat menyayangi Sihyun sampai luka dan kehilangan penglihatan mata kanannya saat menyelamatkan Sihyun.

Kasus yang sementara diselesaikan baru-baru ini adalah “Desire of Others” yang menceritakan tentang Anna, member termuda Cubic Girls yang merasa dikuntit oleh stalker. Dia adalah salah satu mahasiswa di kelas yang diajar oleh Professor Frost. Frost secara terang-terangan mengatakan bahwa nilai hanya didasarkan dari tugas essay tentang keinginan orang lain, -tak ada kuis tak ada mid- sehingga kelas berakhir dengan hanya beberapa orang perempuan saja yang tinggal dalam kelas.

Sepertinya sejak awal Frost sudah tahu kalau Anna mengalami gangguan psikologis. Saat liburan, asisten Yoon melihat Frost menonton konser Anna saat ia merilis album barunya “Another Me”. Professor Frost juga memilih kelas Anna sebagai satu-satunya kelas yang ia ajar. Asisten Yoon sampai mengira Frost fans pada Anna apalagi melihat list pembelian barang-barang yang menyangkut Anna. Bertepatan dengan itu, Anna masuk dan mengutarakan keinginannya untuk konsultasi.

Setelah mendengar konsultasi Anna, Frost menyarankan beberapa hal termasuk agar Anna menghindari tempat umum untuk mengakses akun pribadinya, dll. Tak lama kemudian, seorang wanita diketahui sebagai salah satu stalker Anna ditangkap polisi. Dia merasa jengkel dengan adanya gosip antara Anna dan Woojin. Anna sendiri yang memberi pengakuan atas hubungannya dengan Woo Jin Jeong, seorang artis top star juga. Dia merasa tidak mungkin Anna memiliki hubungan spesial dengan Woo Jin dia juga tidak mencuri cincin yang hilang. Lena pun dituduhnya sebagai pelaku penguntitan lainnya karena dia juga stress dan tertekan semenjak rekannya Sena mati bunuh diri. Masalah semakin kompleks ketika Woo Jin menemui Anna untuk memperjelas keadaan, manajer Anna berkelahi dengan Woo Jin. Kejadian itu tertangkap CCTV –juga kamera di pulpen Frost- dan menyebar menjadi gosip yang kian hangat.

Ternyata Anna mengalami delusional disorder yaitu dia bingung membedakan antara dirinya dengan Sena, mentornya. Member Cubic Girls yang dipacari Woo Jin adalah Sena, yang sudah mati bunuh diri. Untuk menyadarkan Anna, Frost menyarankan psikodrama dengan Anna berperan sebagai Sena karena penderita delusional disorder tidak boleh diganggu angan-angannya. Yah, kasus ini belum selesai,  jadi nanti kalau Chapter -case closed-nya Up baru saya akan edit/tambah resumenya.

Semenjak pindah di ruang konsultasi, jumlah klien konsultasi bertambah terutama ketika Frost mengajar salah satu mata kuliah di sana. Tak heran, karena Frost memang sangat rupawan, dan saya sendiri sangat suka wajahnya. Apalagi saat ia tertidur dan masuk di ruangan putih. Dalam lucid dream sang “empty man” ini dia masuk ke ruangan yang kosong dan di dindingnya ada foto-foto kliennya yang tersusun rapi. Lalu ada kelebatan wajah professor Song dan Professor Chun tapi ia tak bisa mengingat lebih jelas.

Kalau asisten Yoon sih lucid dreamnya lucu, pintu kamar kuningnya ada fotonya, kayak pintu kamar anak kecil yang berantakan, penuh kertas serta pakaian berserakan di mana-mana dan bahkan ada permainan di dalamnya. Saya juga suka sama anjing peliharaannya Frost yang bernama Pavlov’s Dog. Dia berbulu putih dan amat mirip dengan Frost apalagi saat Frost dan Pavlov dalam imaginasinya Yoon memakai pakaian serasi merah-putih. Saya penasaran, apa gerangan yang akan dibahas Lee Jong Beom dalam Psichologyst in White/Yellow Room.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar