Dr.
Frost
Nilai
kesukaan: 9
Author:
JongBeom Lee
Karakter
favorit: Frost, Bartender B, Pavlov, Jaeon Yeon, Manajer Jeong, Professor Song
Review
dan Spoiler
Frost,
professor fakultas Psikologi Universitas Yonggang yang tidak percaya pada
prinsip simpati pada kliennya. Ia menganggap semua manusia memiliki persamaan.
Tapi hebatnya, Frost selalu bisa merumuskan hipotesis yang benar pada setiap
kasus yang ia tangani. Meskipun
sebelumnya orang-orang sering tidak menyukai caranya menangani pasien yang
berkonsultasi padanya.
Frost
ditempatkan di ruang konsultasi bersama asisten Yoon, mahasiswa tahun ketiga
yang magang di sana. Awalnya asisten Yoon menjadi dari professor Chun, sehingga
ketika professor Chun keluar yang dilakukan Frost pertama kali adalah mengubah
posisi jam dinding dan lemari di ruangan itu untuk kenyamanan klien.
Kasus
pertama “The Empty Man”. Pasien pertamanya ia temukan saat bekerja sebagai
bartender. Oh Jeunghyuk (33) dia adalah
seorang yang sukses dan kaya tapi selalu mengalami kegagalan dalam hubungannya
bersama wanita . Ruang tamunya penuh dengan piala, penghargaan dan album. Dia
juga punya album khusus untuk ketujuh belas mantannya, tapi di dalamnya hanya
ada 16 foto satu foto mantannya yang lain ada dikamarnya. Foto itu begitu
khusus karena kamarnya penuh foto dirinya, cermin. Satu-satunya foto yang bukan
merupakan foto dirinya hanyalah foto seorang perempuan di atas meja kerjanya.
Dia adalah satu-satunya mantan pacarnya yang bisa menerima dirinya apa adanya.
Ternyata
itu disebabkan karena ibunya sangat jarang memujinya meskipun ia berprestasi.
Hal ini membuatnya lapar simpati dan selalu mencari orang yang bisa memujinya.
Dia kehilangan cermin setelah ibunya meninggal, dan bahkan password
apartementnya adalah hari ketika ibunya meninggal. Akhirnya, Mr. Oh menjalani
hubungan kembali dengan perempuan yang ada di foto itu.
Kasus
kedua “Black Wave” dialami oleh Nari Choi (18), seorang siswa les privat
Asisten Yoon yang mengalami panic disorder. Ia tak mau pergi ke sekolah karena
takut mengalami black wave itu kalau berada di ruangan sempit atau ruang
terbuka yang terkspos dengan orang banyak. Apalagi jalan menuju sekolahnya banyak
dilakukan pembangunan/perbaikan jalan sehingga harus melewati jembatan
penyebrangan yang ia takutkan. Dengan
begitu, ia memilih tinggal di kamarnya yang ia rasa paling nyaman dan
tepat. Atau kalaupun mau pergi ke
sekolah, dia berangkat pagi-pagi buta sebelum ada orang yang melihatnya dan
menghindari pedestrian overpasses meskipun itu memakan waktu yang lebih lama
untuk sampai ke sekolah.
Hyperventilating
yang dialami Nari membuat panik disordernya semakin berbahaya sehingga harus
ditutup hidung dan mulutnya supaya ia menghirup karbon dioksida lebih banyak.
Saat menutup mulutnya Nari itulah Frost dikira mau berbuat jahat dan dilaporkan
ke polisi. Frost tak langsung menjelaskan juga kalau itu demi keselamatan Nari
karena Nari takut memberitahu orang tuanya karena ada tantenya yang juga
mengalami panik disorder tersebut.
Saat
di kantor polisi itulah, Nari menampakkan gejala panic disordernya di hadapan
ibunya. Nari langsung ditutup mulutnya oleh Professor Song yang diminta oleh
Frost. Selain itu, dia juga ditenangkan lalu dialihkan perhatiannya dengan
menghitung. Akhirnya Nari mengungkapkan ia takut dan berjuang keras untuk tidak
jadi gila dan takut membuat ibunya khawatir dan kasus tersebut dialihkan pada
professor Song untuk penanganannya.
“Ten
days of Shy Mr. Yeon” adalah satu kasus yang ditangani asisten Yoon pada saat
Frost pergi keluar kota selama 10 hari. Yeon minta tolong pada Seonga karena ia
mau mau memberikan surprise di hari ulang tahunnya Na Young yang berlangsung 10
hari lagi. Dan karena itu pula, Asisten Yon merasa harus melakukan terapi tanpa
menunggu Frost tiba. Terapi yang dilakukan Yoon pada Yeon berdasarkan buku itu
awalnya berhasil, tapi tak lama penyakitnya kambuh lagi pada hari ulang tahun
Na Young.
Jaeon
Yeon (22) merupakan temannya asisten Yoon/ Seonga yang mengalami gangguan
psikologi(symptoms of a weak social anxiety) berupa rasa nervous yang parah
sehingga untuk mengajak Na Young untuk pergi makan bersama saja dia tidak bisa.
Ia selalu mearasa sakit perut ketika berbicara dengan perempuan apalagi dengan
Na Young, orang yang ia sukai.
Yeon
pernah mengalami penolakan dan kejadian memalukan yang membuat pemalunya semakin
parah dan menjadi suatu gangguan kejiwaan tingkat awal. Kejadiannya di kelas Oh
Yeongsik saat masa perkenalan tahun pertama dan ia ditertawakan oleh seluruh
temannya. Frost yang baru pulang dari luar kota langsung mengadakan pengumpulan
untuk semua yang ada di kelas itu agar mengisi angket untuk menunjukkan
kecemasan Yeon tentang semua orang mengingat kejadian memalukan itu salah.
Satu-satunya yang mengisi angket itu dengan jawaban “mengingat dengan sangat
jelas” adalah Na Young, yang juga menyertakan perasaannya di dalam angket itu.
Tears
of Pyeong Gang adalah kasus yang melibatkan temannya Yoon Seong A, Sihyun.
Sihyun merasa selalu ditakdirkan untuk jatuh cinta pada laki-laki yang jahat.
Selalu saja ia dicampakkan, awalnya pacarnya menyukai Sihyun, tapi dalam
sekejap mereka putus baik itu ditinggal karena selalu dimintai pendapat
pilihan, setelah tugas militer, dan yang terakhir karna orang itu memang penipu
yang harus ditahan oleh polisi. Selain itu, selepas menjalin satu hubungan, ia
cepat sekali memulai hubungan yang baru demi mencari orang untuk ditergantungi.
Sihyun
Park (22) mengalami Dependent personality disorder yaitu seseorang yang
memiliki ketergantungan besar pada orang lain dalam hal memilih. Ia tak bisa
memilih sendiri karena ayahnya selalu melindunginya dari apa yang ia inginkan
sendiri dan memilihkan apa pun sesuai keinginan ayahnya. Bahkan ia menjauhkan
ibunya dari Sihyun.
Setelah
dihipnotis diketahui bahwa ketika masih kecil, setiap kali Sihyun menangis ia disiksa
oleh ibu kandungnya atau diberi obat tidur. Ayahnya kemudian menceraikan ibunya
Sihyun dan menikah dengan ibu angkatnya yang sekarang. Ibu angkat Sihyun sangat
menyayangi Sihyun sampai luka dan kehilangan penglihatan mata kanannya saat
menyelamatkan Sihyun.
Kasus
yang sementara diselesaikan baru-baru ini adalah “Desire of Others” yang
menceritakan tentang Anna, member termuda Cubic Girls yang merasa dikuntit oleh
stalker. Dia adalah salah satu mahasiswa di kelas yang diajar oleh Professor
Frost. Frost secara terang-terangan mengatakan bahwa nilai hanya didasarkan
dari tugas essay tentang keinginan orang lain, -tak ada kuis tak ada mid- sehingga
kelas berakhir dengan hanya beberapa orang perempuan saja yang tinggal dalam
kelas.
Sepertinya
sejak awal Frost sudah tahu kalau Anna mengalami gangguan psikologis. Saat
liburan, asisten Yoon melihat Frost menonton konser Anna saat ia merilis album
barunya “Another Me”. Professor Frost juga memilih kelas Anna sebagai
satu-satunya kelas yang ia ajar. Asisten Yoon sampai mengira Frost fans pada
Anna apalagi melihat list pembelian barang-barang yang menyangkut Anna. Bertepatan
dengan itu, Anna masuk dan mengutarakan keinginannya untuk konsultasi.
Setelah
mendengar konsultasi Anna, Frost menyarankan beberapa hal termasuk agar Anna
menghindari tempat umum untuk mengakses akun pribadinya, dll. Tak lama
kemudian, seorang wanita diketahui sebagai salah satu stalker Anna ditangkap
polisi. Dia merasa jengkel dengan adanya gosip antara Anna dan Woojin. Anna
sendiri yang memberi pengakuan atas hubungannya dengan Woo Jin Jeong, seorang
artis top star juga. Dia merasa tidak mungkin Anna memiliki hubungan spesial
dengan Woo Jin dia juga tidak mencuri cincin yang hilang. Lena pun dituduhnya
sebagai pelaku penguntitan lainnya karena dia juga stress dan tertekan semenjak
rekannya Sena mati bunuh diri. Masalah semakin kompleks ketika Woo Jin menemui
Anna untuk memperjelas keadaan, manajer Anna berkelahi dengan Woo Jin. Kejadian
itu tertangkap CCTV –juga kamera di pulpen Frost- dan menyebar menjadi gosip
yang kian hangat.
Ternyata
Anna mengalami delusional disorder yaitu dia bingung membedakan antara dirinya
dengan Sena, mentornya. Member Cubic Girls yang dipacari Woo Jin adalah Sena,
yang sudah mati bunuh diri. Untuk menyadarkan Anna, Frost menyarankan psikodrama
dengan Anna berperan sebagai Sena karena penderita delusional disorder tidak
boleh diganggu angan-angannya. Yah, kasus ini belum selesai, jadi nanti kalau Chapter -case closed-nya Up baru
saya akan edit/tambah resumenya.
Semenjak
pindah di ruang konsultasi, jumlah klien konsultasi bertambah terutama ketika
Frost mengajar salah satu mata kuliah di sana. Tak heran, karena Frost memang
sangat rupawan, dan saya sendiri sangat suka wajahnya. Apalagi saat ia tertidur
dan masuk di ruangan putih. Dalam lucid dream sang “empty man” ini dia masuk ke
ruangan yang kosong dan di dindingnya ada foto-foto kliennya yang tersusun rapi.
Lalu ada kelebatan wajah professor Song dan Professor Chun tapi ia tak bisa
mengingat lebih jelas.
Kalau
asisten Yoon sih lucid dreamnya lucu, pintu kamar kuningnya ada fotonya, kayak
pintu kamar anak kecil yang berantakan, penuh kertas serta pakaian berserakan
di mana-mana dan bahkan ada permainan di dalamnya. Saya juga suka sama anjing
peliharaannya Frost yang bernama Pavlov’s Dog. Dia berbulu putih dan amat mirip
dengan Frost apalagi saat Frost dan Pavlov dalam imaginasinya Yoon memakai
pakaian serasi merah-putih. Saya penasaran, apa gerangan yang akan dibahas Lee
Jong Beom dalam Psichologyst in White/Yellow Room.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar