Biologi dan kehidupan :)

Biologi dan kehidupan :)
Rerumputan hijau diterpa matahari yang menyembul di balik awan

2013/12/23

Kenapa memilih LDM?

Yah, pertanyaan ini sebenarnya ada sejak pengisian formulir dalam acara WTC yang lalu bermunculan kembali di pikiran saya sejak kemarin saya -dan teman-teman saya- ditanya sama Murabbi saya, "Kenapa memilih untuk masuk LDM?"

Hmm... Kenapa? Saya juga tidak terlalu tahu... Saat itu saya hanya menjawab seadanya saja secara tertulis maupun secara lisan. Sedangkan teman saya yang lain kebanyakan menjawab bahwa alasan mereka adalah untuk membentengi diri dan menyeimbangkan dunia akhirat. Dan di balik itu jawaban saya berbeda...

Yang saya tahu perkenalan saya dengan LDM bermula saat masa libur 4 bulan sebelum kami masuk Universitas... Hari Ahad waktu itu saya mengikuti Training Motivasi sedangkan teman saya,  mengikuti try out FKUH pada hari yang bersamaan. Sejenis curi umur dan mendului rezeki, saat belum lulus jadi mahasiswa di Unhas namun saya sudah mengikuti acara untuk mahasiswa padahal pengumuman SNMPTN saja belum ada...

Pada saat itu, setelah Kang Aking memberikan materi, kami disuguhi tayangan penggugah semangat serta diselipkan pula lah profil LDM AL-AQSHO itu... Dalam video itu dipaparkan sejarah pembentukan oraganisasi baru tersebut dengan begitu menggelora, begitu bersemangat. Seakan ada berjuta energi yang siap mereka bagikan yang tak ada habisnya. Ya, disitulah pekenalan pertama saya dengan LDM AL-AQSHO.

Beberapa bulan kemudian, saya mengikuti sebuah event yang lagi-lagi diadakan LDM AL-AQSHO... Green Living: Its Time to be Green yang dihadiri pula oleh Penulis ternama Indonesia, Tere Liye alias Darwis dan Riri Riza, yang saya kenal sebagai Sutradara Film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi.  Saya membayangkan diri masuk dalam LDM untuk mengundang Andrea Hirata ke Unhas 3-4 tahun selanjutnya.


Lalu, ada pula acara WTC (Welcome To Campus) yang merupakan acara yang bermula dari ajakan Nusya, sahabat/ teman dekat saya. WTC ini dilaksanakan menjelang P2MB setelah registrasi ulang dan masih dalam suasana Idul Fitri. Menurut Nusya, acara ini tentang info beasiswa, dan saya tidak tahu kalau yang mengadakan adalah LDM. Hanya saja Nusya merasa kecewa, karena selama pagi dan siang dia tidak mendapatkan apa yang ia butuhkan pada acara itu. Padahal ternyata pada saat dia pergi di sore harinya, barulah info beasiswa diberikan. Belum lagi dia gagal mendapat sertifikat yang ia incar. Walaupun begitu setidaknya saya senang hari itu. Ternyata LDM AL-AQSHO juga punya link untuk beasiswa.

Dan lagi, berusaha tanpa menyinggung masalah politik, sesungguhnya saya punya hubungan ideologis dengan organisasi ini. Bahkan walaupun saya belum pernah tarbiyah *dalam-artian-khusus selama ini.


2013/12/04

Biologi dalam Perspektif Islam

BIOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN
TUGAS
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BIOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN


Disusun oleh:

            Nama              : NUR AFIYAH SULAIMAN
            NIM                : H41113504
            Jurusan          : BIOLOGI
            Dosen              : NUR ASIAH, S.Ag. M.Ag

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIT PELAKSANA TEKNIS MATA KULIAH UMUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam yang atas kehendak-Nya kita dapat merasakan nikmat yang tak terhingga di dunia ini  sehingga kami menyelesaikan makalah yang berjudul “Biologi Dalam Perspektif Al-quran” ini tepat waktu. Tak lupa Shalawat dan salam tetap tercurahkan bagi Nabiyullah SAW yang telah meggulung tikar-tikar kejahiliyahan bagi umat manusia dan menghamparkan permadani-permadani kebaikan bagi umatnya.
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan, namun karena semangat serta motivasi dari berbagai kalangan sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan.
Terima kasih kepada ibunda dosen kami Nur Asiah, S.Ag. M.Ag yang telah memberikan kesempatan untuk kami untuk dapat membuat makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah umum Pendidikan Agama Islam ini. Dan tak lupa diucapkan pula terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penyusun makalah ini baik bersifat material maupun non material. Disadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan sehingga kritik dan saran masih diperlukan untuk pengembangannya lebih lanjut.

Akhirnya hanya kepada Allah kita memohon segala berkah dan rahmat serta bimbingannya dalam mengerjakan sesuatu dan semoga segala niat dan suci serta usaha yang sungguh-sungguh mendapat ridho di sisinya Amin.

Makassar, 5 Desember 2013

     Penulis
DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….. 1
            I.1. Latar Belakang……………………………………………………………2
            I.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………2
            I.3. Metode Penulisan………………………………………………………….2
            I.5. Tujuan dan Manfaat……………………………………..………………….2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………3
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………15
III.1. Kesimpulan……………………………………………………………………..19
III.2. Saran……………………………………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan (sains) adalah teori-teori yang dikumpulkan manusia melalui suatu proses pengajian dan dapat diterima oleh rasio. Dalam pengumpulan data dan berbagai observasi dan pengukuran pada gejala alamiyah itu dianalisis, kemudian diambil kesimpulan. Inilah yang diberi istilah intizhar suatu kajian yang ada hubungannya dengan nazhar, yang bunyi dan artinya dekat dengan nalar. Ciri khas dan sains natural, ialah disusun atas dasar intizhar terhadap gejala-gejala alamiyah yang dapat di teliti ulang oleh orang lain, dan merupakan hasil konsensus masyarakat ilmuan yang bersangkutan.
Bila ditelusuri ayat-ayat Alquran, akan dijumpai 854 kali kata, ilmu disebut dalam berbagai bentuk dan arti. Antara lain sebagai proses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan. Semua ilmu pengetahuan kealaman berkembang secara induktif dan intizhar, maka dengan semakin dewasanya sains natural itu sendini dan matematika, ia dapat berkembang secara deduktif. Dengan matematika dapat dirumuskan model-model alam atau gejala alamiyah yang sifat dan kelakuannya dapat dijabarkan secara matematis. Namun dari sekian banyak model yang dapat direkayasa, hanya mereka yang konsekuensinya sesuai dengan gejala alamiyah yang teramatilah yang dapat diterima oleh masyarakat ilmuan yang bersangkutan.
Intizhar akan melahirkan teori-teori baru, kemudian menghasilkan teknologi sebagai penerapan sains secara sistematis untuk mengubah/ rnempengaruhi alam rnateri di sekeliling kita dalam suatu proses produktif ekonomis untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia. Teknologi pembuatan mesin, pembuatan obat-obatan, pembuatan beraneka ragam bahan, termasuk bahan makanan, dan sebagainya adalah hasil penerapan ilmu fisika, kimia, biologi, dan lain-lain ilmu kealaman yang sesuai.
Ayat-ayat Alquran tidak satu pun yang menentang ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya banyak ayat-ayat Alquran menghasung dan menekankan kepentingan ilmu pengetahuan. Bahkan salah satu pembuktian tentang kebenaran Alquran adalah ilmu pengetahuan dan berbagai disiplin yang diisyaratkan.
I.2. Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.                  Bagaimana keajaiban daun menjadi bukti kekuasaan Allah Swt?
2.                  Bagaimana perumpamaan kalimat yang baik dengan pohon yang baik terbukti secara ilmiah dalam ilmu biologi?
I.4. Metode Penulisan
I.4.1.Jenis Penulisan
Pembahasan masalah pada makalah ini tergolong deskriktif yang dirancang untuk untuk mengumpulkan informasi tentang masalah yang dibahas dan mengetahui penyebab dari sebuah gejala yang dibahas.
I.4.2. Materi dan Sumber Materi
Materi yang digunakan adalah data yang diperoleh dari referensi media buku maupun internet.
I.4.3. Teknik Pengumpulan Materi
Pengumpulan materi pada makalah ini dilakukan dengan menggunakan teknik studi pustaka. Data ini didapatkan dari buku-buku, browsing internet dan sumber-sumber lainnya.
I.4.4. Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan langkah identifikasi data, reduksi data, kesimpulan sementara, veritifikasi, dan kesimpulan akhir.
I.3. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.       Untuk mengetahui bagaimana keajaiban daun menjadi bukti kekuasaan Allah Swt
b.      Untuk mengetahui bagaimana perumpamaan kalimat yang baik dengan pohon yang baik terbukti dalam ilmu biologi

BAB II
PEMBAHASAN

A.            Keajaiban Daun
Dimana pun tempatnya, kita selalu dikelilingi oleh dedaunan. Di kebun, ladang, sekolah, jalan, tempat rekreasi, hutan, dan semua tempat yang sering dikunjungi  oleh manusia. Meski demikian, tidak banyak di antara kita yang memikirkannya dengan sungguh-sungguh. Kita seakan telah terbiasa dengannya, karena daun ada di mana-mana. Melalui ayat berikut Allah Swt. mengingatkan dan menyindir kita pada Q.S. Yusuf 12:105 yang artinya:
“Banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka lalui, tetapi mereka berpaling darinya,” (Q.S. Yusuf 12: 105).
Untuk diketahui dan agar kita tidak salah dalam menilai, cobalah bertanya kepada diri kita sendiri beberapa pertanyyaan berikut ini:
1.      Berapa kalikah kita memikirkan daun?
2.      Berapa kalikah kita memikirkan warna, bentuk, fungsi dan faedahnya baik itu dari segi ilmiah, kesehatan, lingkungan, ekonomi, maupun seni kecantikan?
3.      Seberapa seringkah kita memperhatikan secara seksama bentuk luarnya: pucuknya, pangkalnya, pinggirnya, panjangnya dan tulang daunnya?
4.      Berapa kali kita sempat mempertanyakannya?
5.      Berapa kali kita membaca buku tentangnya?
6.      Berapa kali kita berusaha mempelajari dan memperhatikan bentuknya?
Barangkali kami sebagai anak Biologi memang sering memperhatikan daun-daun itu seiring tunuttan laboratorium kami baru-baru ini. Itupun tidak selalu juga terutama sebelum masuk jurusan Biologi. Tetapi bagaimana dengan orang-orang pada umumnya? Apa jawaban mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti di atas?
Padahal, hidup kita sangat bergantung kepada keberlangsungan dan kelestarian daun, karena kita hidup dari zat gizi, obat pakaian dan oksigen yang dihasilkannya, yakni zat yang dapat membersihkan kembali karbon dioksida yang kita produksi.
Daun merupakan sebuah tempat belajar bagi para peneliti, petani, konsumen, ekonom,  seniman, penyair, sastrawan dan orang-orang yang mau mengambil pelajaran.
Daun merupakan satu mukjizat, baik dari  bentuk luar maupun struktur dalam, baik dari bentuk luarnya, fungsi organnya, manfaatnya bagi kesehatan dan gizi, kegiatan ekonomi, serta pelestarian lingkungan. Daun juga merupakan satu mukjizat bila dilihat dari pertumbuhan, tempat tumbuh, perkembangan dan hormon serta perubahannya.
Setiap nabi datang kepada kaumnya membawa mukjizat. Mukjizat (daun ini Allah Swt. Terangkan dan jadikan sebagai sebuah perumpamaan di dalam mukjizat lain yang bernama Alquran dan Sunnah Nabi.
Panjang daun pisang (Mousa nana) dan daun kurma (Phoenix daxtylifera) bisa mencapai bermeter-meter sementara lebar daun pada pinang (Colocacia nymphea flora) dan teratai air (Victoria regia) bisa mencapai bermeter-meter pula. Namun ada pula daun yang panjang dan lebarnya tidak lebih dari beberapa milimeter saja, misalnya daun Lemna gebba.
Daun merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh pada tangkai. Meski daun dapat dilihat dengan jelas dari bentuknya, selembar daun biasanya terdiri tngkai daun (leaf base), upih daun (leaf stalk), dan helaian daun (leaf blade).
Sekarang, perhatikanlah bagaimana daun hijau yang segar dan hijau, yang memiliki permukaan datar ini bisa keluar dari dahan yang keras dan tumbuh pada batang. Padahal, daun itu memiliki pucuk yang terletak di ujungnya.
Tankai daun merupakan bagian yang berbentuk silinder. Biasanya masing-masing tanaman memiliki ukuran yang berbeda-beda. Pada pucuk daun, tangkai memisahkan lembaran daun jauh dari batang, sehingga ia dapat berfungsi melakukan proses produksi makanan (fotosintesis)
Helaian daun (leaf blade atau lamina) itu sendiri adalah bagian daun yang berwarna hijau dengan permukaan yang datar. Dengan tangkai, lembar daun dapat berada pada posisi yang jauh dari batang. Permukaan daun melakukan tugas yang amat penting pada tumbuhan yaitu memproduksi makanan (fotosintesis).
Posisi daun juga berbeda oada masing-masing tanaman. Ada daun yang berhimpit dengan daun yang lain.  Ada daun yang berada pada posisi berhadap-hadapan, dan ada pula daun yang menggulung.
Bentuk permukaan daun sendiri beraneka ragam yang menggambarkan kemahabesaran, kemahatahuan, kemahakuasaan, dan kreativitas Tuhan Sang Pencipta dalam menciptakan segala sesuatu. Suatu hal yang menegaskan bahwa semua ciptaan di alam semesta ini diciptakan dengan suatu pedoman tertentu. Ini sesuai dengan firman Allah Swt berikut yang artinya:
“Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan mena]etapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya” (QS.Al Furqan 25: 2)
Berikut ini adalah bentuk (helai) daun (circumscripto) antara lain:
1.      Bentuk lanset (lanceolatus). Contohnya, daun kelapa sawit (Eucalyptus).
2.      Bentuk bulat telur (ovate), seperti daun tut (Morous alba).
3.      Bentuk jantung (cordate), seperti daun kentang (Ipomoea).
4.      Bentuk segitiga (triangle) seperti daun populus.
5.      Bentuk jorong, seperti daun pohon bodi (Ficus religusa).
6.      Bentuk berlekuk dua, seperti daun kupu-kupu (Bauhinia).
7.      Bentuk perisai (peltatus). Contohnya daun jarak (Ricinus communis)
8.      Bentuk sendok (spathulate), seperti daun pitosporium dan feverfew (calandula)
9.      Bentuk tombak (hastate), seperti daun wewehan (Monochoria hastata solms).
10.  Bentuk ginjal (reniform), seperti daun kapas (Gossypium).
11.  Bentuk jarum (acicular), seperti daun pinus (Pinus).
12.  Bentuk tabung (tubular), seperti daun bawang (Allium cepa)
13.  Bentuk memanjang (linier), seperti daun jagung (Zea mays).
14.  Bentuk sendok
Ada daun yang selalu hijau (overgreen leaves) dan ada daun yang selalu berguguran (deciduous leaves). Sebagian tangkai daun ada yang memiliki pelepah, ada yang tanpa upih (Pulvinus base leaf). Tangkai yang demikian lebarnya seakan-akan melingkari batang atau memeluk batang (leaf like stipules).
Pucuk (apic) daun sendiri juga beragam bentuknya. Berikut beberapa bentuk pucuk daun:
1.      Pucuk yang tidak runcing (obtuse).
2.      Pucuk yang runcing ujungnya (acute).
3.      Pucuk yang lonjong (cudate).
4.      Pucuk yang meruncing (acuminate).
5.      Pucuk yang rompang (aristate).
6.      Pucuk yang terbelah (retus).
7.      Pucuk daun yang membulat (emarginate).
8.      Pucuk yang tumpul (notched).
9.      Pucuk yang berduri (Apiculate).
Daun juga terdiri dari bentuk yang beragam. Berikut beberapa bentuk daun:
1.      Tepi daun yang rata (entire).
2.      Tepi daun yang bergerigi (serrate).
3.      Tepi daun yang bergigi (dentate).
4.      Tepi daun yang beringgit (crenate).
5.       Tepi daun yang berombak (sinuate).
6.      Tepi daun yang berlekuk (ciliate).
7.      Tepi daun yang berduri (spinous).
Tangkai daun ada beberapa macam bentuknya. Berikut beberapa bentuk tangkai daun:
1.      Tangkai daun yang simetris (symetrical).
2.      Tangkai daun yang tidak simetris (asymetrical).
3.      Tangkai daun yang bertelinga (auriculate).
Daun yang berlekuk (lobed blades) terdiri dari berbagai macam. Berikut macam daun yang berlekuk:
1.      Bercangap menjari (palmatifid), seperti daun Althea rosea (tanaman hias).
2.      Berbagi menjari (palmatipartite), seperti daun jarak (Ricinus), yaitu daun yang garis-garisnya berbentuk seperti telapak tangan.
3.      Bercanggap menyirip (pinnatifid), seperti daun keluwih.
4.      Berbentuk berbagi menyirip (pinnatipartite), seperti daun papaver, yaitu daun yang bentuk garis-garisnya mirip dengan garis pada bulu burung.
5.      Ada pula daun beriris menyirip (pinnatisect).
6.      Daun beriris menjari (palmatisect).
Siapakah yang menciptakan daun seperti ini dan membelah-belahnya secara menakjubkan pada semua tumbuhan dan semua jenis tanaman nabati?
Dimana letak kebetulan dan ketidakberaturan pada proses pembentukan bidang daun yang luar biasa dan ajaib ini? Dialah Allah Swt. Yang Mahatahu dengan daun, Maha Pencipta, Mahakuasa, dan Maha Memiliki Mukjizat.
Tulang daun (venation) merupakan sebuah bagian dan karakteristik unik lain yang terdapat pada daun. Di tengah-tengah daun terdapat tulang daun yang memanjang sampai ke pucuk daun, lalu dari tulang yang di tengah itu muncul pula cabang-cabang kecil hingga ke seluruh bagian daun yang berfungsi mengantardan mengimpor makanan, yang diproduksi melalui proses fotosintesis, ke seluruh bagian tumbuhan.
Venasi daun pun bentuknya berbeda-beda, berikut beberapa bentuk venasi:
1.      Venasi daun berbentuk paralel
2.      Venasi daun berbentuk tersebar (rericulate)
3.      Venasi daun berbentuk tersebar saling menjauh (reticulate divergent)
4.      Venasi daun berbentuk tersebar saling mendekat (rericulate covergent)
5.      Venasi daun berbentuk paralel saling menjauh (parallel divergent).
6.      Venasi daun yang paralel saling mendekat (parallel covergent).
Sebagian pakar sains dan tumbuhan mencoba mengurai jalinan sel pada daun dan menyisakan tulang-tulang-tulang daun beserta cabang-cabangnya yang indah, sehingga daun itu pun menjadi jalinan tulang dan cabang daun dengan keindahan yang sulit dibuat, baik oleh manusia maupun tumbuhan itu sendiri secara acak. Ini berlawanan dengan apa yang didengung-dengungkan oleh para pengikut teori kebetulan dan ketidakberaturan.
Daun ada yang sederhana dan ada yang majemuk. Dalam hal ini pengelompokan daun didasarkan jumlah helai daun.Terbagi menjadi daun tunggal (sederhana) dan daun majemuk. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu helai daun pada setiap tangkainya — seperti yang sudah dijelaskan—, contohnya daun mangga (Mangifera indica). Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun pada setiap tangkainya, contohnya daun putri malu (Mimosa pudica).
Berikut pembagian daun majemuk:
1.      Daun majemuk menyirip (compound pinnate leaf), seperti daun akasia (Cassia nodosa).
2.      Daun majemuk menjari (compound palmate), seperti daun randu (Ceiba petantandra gaertn).
3.      Daun mejemuk menyirip ganda dua (bipinnatus), seperti daun Aibezia lebbek.
4.      Daun majemuk beranak daun dua (bifoliolatus).
5.      Daun majemuk beranak daun tiga (trifoliolatus).
6.      Daun majemuk beranak daun empat (quadrifoliatus).
7.      Daun majemuk menyirip genap (paripinnatus).
8.      Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus).
Selain itu, masih banyak lagi daun-daun lain yang susunanya lebih kompleks. Semua daun itu hanyalah menunjukkan kehebatan ciptaan Allah Swt, keanekaragaman  hayati, dan keajaiban ilmiah pada bentuk luar daun, yang tidak kita perhatikan, meski kita melihatnya setiap hari. Ini benar-benar sesuai dengan firman Allah Swt surah Yusuf 12:105 di atas.
“ Ya Allah, jangan engkau jadikan kami berpaling dari tanda-tanda kebesaran Engkau, tetapi jadikanlah kami berpikir dan merenungkannya, baik tanda kebesaran Engkau yang di bumi maupun yang di langit.”
Apakah semua itu lahir dari alam semesta yang tidak hidup, tidak mendengar dan berpikir? Apakah semua itu dihasilkan melalui seleksi alam?  Apakah lompatan evolusi yang terdapat pada 99%-nya mampu menciptakan keajaiban dan kesempurnaan ciptaan ini?
Seperti yang kita tahu, daun memiliki fungsi utama melakukan proses fotosintesis pada tumbuhan. Proses ini digunakan daun untuk memproduksizat-zat karbohidrat dengan karbon dioksida (CO2) organik, hidrogen (H2O), dan sinar matahari. Dalam proses setelah itu, zat-zat karbohidrat berubah menjadi zat lemak, protein, dan zat-zat nabati lainnya.
Bentuk daun sesuai dengan fungsi organisnya yang ajaib ini. Permukaan daun yang biasanya datar dan lebar berguna untuk menerima cahaya semaksimal mungkin, menyerap karbon dioksida, dan mengeluarkan air yang berlebih.
Struktur daun mengikuti fungsi organisnya. Daun memiliki kulit atas dan kulit bawah yang melindungi unsur-unsur dalam daun agar tidak kering dan tidak tersentuh oleh unsur luar yang berbahaya. Seluruh permukaan daun, kecuali pori-pori daun, dilapisi oleh selaput tipis (cuticule) seperti lilin.
Lapisan daun yang berada di bawah permukaan memiliki jalinan perekat (palisade tissue) yang saling menempel dengan lapisan dalam, sehingga daun terlindungi dari cahaya yang berlebihan.
Di dalam terdapat pula lapisan (spongy tissue) yang mengandung pastides hijau, yang melakukan proses fotosintesis. Daun bagian dalam juga memiliki jaringan pengantar, yaitu tulang daun (xylem), yang berfungsi mengantarkan air, zat garam, mineral dan zat gizi lainnya ke sel-sel dan kulit (phloem). Zat gizi yang diproduksi di dalam daun dihantarkan ke bagian lain yang digunakan oleh tanaman.
Daun pada tumbuhan yang bersel satu (monokotil) memiliki karakteristik yang hampir sama, satu sama lain, dalam hal bentuk luar daun ata struktur dalamnya. Hal ini merupakan nukti bahwa setiap makhluk diciptakan dengan ilmu, ukuran, aturan dan tujuan tertentu.
Tumbuhan berdaun rimbun memiliki daun yang hampir mirip. Daqunnya lebar-lebar, memiliki kadar zat hijau daun (klorofil) yang tinggi untuk menyerap cahaya, lapisan pelindung cahaya yang tipis dan tidak kasar, karena hal itu tidak diperlukan.
Allah Swt telah mempersiapkan tanaman khusus di musim kering dimana tersedia sedikit air dan banyak cahaya serta suhu udara tinggi. Tanaman dengan karakteristik seperti ini, memiliki lapisan pelindung tebal, memiliki struktur yang kuat dan keras dan dengan lapisan pelindung pori-pori yang juga tebal. Lapisan lilin juga tebal. Sebagian daun ada yang menggulung seperti daun tembakau, di samping ada lapisan dan rambut yang dapat menahan cahaya.
Sementara itu, tanaman pada permukaan air kehilangan tulang daun, karena tidak diperlukan. Air dapat mencapai semua bagian tanaman. Daun tanaman tersebut biasanya juga terbelah, sehingga tidak hancur diterpa riak air yang kuat, di samping bentuknya yang halus dan penuh dengan ruang-ruang udara yang mampu membuat tanaman itu mengapung di atas permukaan air. Terlihat jalas di sini kemahakuasaan dan kemahatahuan Tuhan dalam mencipta.
Kadangkala daun juga mengalami metamorfosis agar dapat menjalankan berbagai fungsi dan tugas lain, yang berbeda dari fungsi daun biasanya. Satu daun bisa berubah menjadi daun berduri (spiny leaf) untuk melindungi  tanaman dan mengurangi keringat daun. Daun dapat pula berubah menjadi daun rambat (leafy stipules) agar tanaman bisa memanjat dan bergantung.
Selain itu, daun juga dapat berfungsi menjadi gudang penyimpanan air dan zat-zat makanan atau menjadi kelopak yang dapat memangsa hewan.
Daun dapat membelah menjadi kotil tempat menyimpan zat makanan dan melahirkan daun-daun yang memiliki kotil (cotyledons leaf), seperti daun jarak kepyar (ricinum communis) dan kapas (gossypium barbadense).
Ajaibnya, daun juga berubah menjadi petal berwarna indah pada bunga, dan berubah menjadi sepal untuk melindungi bagian dalam pada bunga, lalu berubah lagi menjadi stamens untuk memproduksi serbuk sari dan putik.
Struktur bunga ini berguna untuk reproduksi, produksi serbuk sari, buah, biji, dan benih. Betapa agungnya Sang Pencipta.
Tidak ada yang membayangkan bahwa bunga merupakan batang yang berkontraksi satu sama lain. Daunnya berun=bah menjadi daun bunga dulu untuk mereproduksi bunga, sebagaimana pucuk daun berubah menjadi kuncup (tendril petiols).
Daun juga dapat memiliki sifat yang lain dari biasanya, seperti daun berikut:
(1)   Daun kotil;
(2)   Daun mahkota (floral leaves);
(3)   Seludang bunga (spath leaves);
(4)   Daun pembalut (involucre leaves);
(5)   Daun foligle;
(6)   Daun tangkai (bractiole leaves)
Dari sisi ekologi, nutrisi dan kedokteran, daun amat besar manfaatnya. Sebagian daun ada yang bisa dikonsumsi dan dimanfaatkan untuk membuat minuman, seperti teh, karkade; untuk dimasak, seperti kol dan bayam; untuk pengobatan menggunakan daun dan bunga, Hal terakhir sudah jamak diketahui.
Daun menjaga kelestarian lingkungan, karena memproduksi oksigen dan menyerap karbon dioksida. Daunlah yang memproduksi zat-zat berkarbohidrat, lemak nabati, protein, arang, batu bara, kayu, kulit binatang, dan semua produksi nabati, yang berguna bagi hewan, manusia dan makhluk hidp kecil yang lain. Energi matahari merupakan pembentuk utama tumbuhan.
Pada daun terlihat kebesaran Sang Pencipta Swt dan kreativitas-Nya dalam menciptakan fungsi-fungsi utama ciptaan-Nya. Struktur daun yang berbeda-beda, tangkai dan tepi daun yang beraneka ragam bentuk, serta perubahan yang luar biasa, pori-pori yang halus, bentuk yang indah, warna yang menawan, dan bagaimana ia melekat pada tangkai. Lalu, apa pendapat pengikut Darwin tentang semua itu?
Mengapa kita bisa melewati semua tanda-tanda kebesaran Allah Swt ini dengan berpaling dan tanpa memikirkannya?
Bagaimana daun ini dapat mengubah karbon dioksida, air, mineral, garam dan cahaya matahari menjadi nutrisi yang bermanfaat untuk kehidupan manusia?
Kemanakah orang-orang yang kafir terhadap Allah Swt? Biarkan mereka balajar dari daun-daun tumbuhan ini, bagaimana mengesakan Allah Swt.
Kemanakah orang-orang musyrik? Mereka yang minta tolong kepada selain Allah Swt, meminta  syafaat dari hamba Allah yang sudah meninggal? Biarkan mereka melihat keajaiban ciptan Allah Swt pada daun yang hijau dan melihat hanya Allah Swt satu-satunya yang patut disembah. Ini sebagaimana firman Allah Swt berikut yang artinya:
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, da hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan,” (QS Al-Fatihah 1: 5).
Ke mana orang-orang yang mengakui bahwa Allah Swt punya anak? Biar mereka tahu kebesaran Tuhan dari daun tumbuhan.
Ke mana orang-orang yang hanya berlalu-lalang siang-malam di depan daun, tetapi dengan mulut diam dan mata buta, tetap ingkar dan durhaka?
Allah Swt berfirman sebagai berikut:
“Ya Tuhanku, Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian tafsir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi, engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh,”  (QS. Yusuf 12:101).
Firman ini merupakan sebuah seruan untuk memperhatikan dengan sekama ciptaan Allah Swt. Diharapkan pada ciptaan itu ditemukan tanda-tanda kemahatahuan., kemahabesaran, kemahakuasaan Sang Pencipta dan betapa kuatnya bukti kekuasaan-Nya.
Allah Swt berfirman sebagai berikut:
“ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya,” (QS. Al-Baqarah 2: 266).
Apakah kita sudah meneliti daun sebagaimana seorang peneliti dan ilmuwan yang memperhatikan dengan penuh kecermatan? Apakah kita sudah berpikir tentang tanda-tanda kebesaran Allah Swt, seperti para ulama, atau kita hanya lewat, seperti binatang yang hanya tahu makan dan mengenyangkan perutnya di hadapan daun?
Nabi Saw bersabda, “Allah Swt tidak menyukai siapa pun yang bersuara keras dan berteriak-teriak di pasar-pasar. Malam hanya untuk  tidur dan siang tidak dipergunakan untuk mencari ilmu pengetahuan. Tahu banyak tentang urusan dunia, tetapi buta sama sekali dengan urusan akhirat,” (HR. Ibnu Hayyan).
 “Sungguh, orang-orang yang kafir setelah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, tidak akan diterima tobatnya. Mereka itulah orang-orang yang sesat. Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak akan diterima (tebusan) dari sesorang di antara mereka, mekipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong,” (QS. Ali Imran 3: 190-191).
Jawaban apa yang akan kita berikan ketika ditanya oleh Allah Swt, apa yang kamu lakukan ketika melihat ciptaan, tanda kebesaran, dan keagungan-Ku? Pertanyaan yang mesti kita jawab sekarang sebelum hari ujian besar itu datang dan kita tidak dapat menjawabnya, karena tidak lalai bagaimana kita hidup di dunia ini.



B.            Perumpamaan Kalimat yang Baik dengan Pohon yang Baik
Melalui uraian berikut kita akan mengenal sedikit mengenai berbagai sisi ilmiah yang  terkandung dalam dua ayat Alquran dari surah Ibrahim. Tujuannya agar kita mengetahui bahwa keajaiban alquran tidak akan pernah habis, dan setiap muslim tidak akan pernah bosan membacanya berulang kali.
Allah Swt berfirman yang artinya sebagai berikut:
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik. Akarnya kuat dan xabangnya (menjulang) ke langit,” (QS. Ibrahim 14:23).

“Allah Swt mengumpamakan kalimat tauhid dengan pohon yang baik, karena kalimat tauhid menghasilkan amal shaleh, sebagaimana pohon yang baik menghasilkan buah yang bermanfaat.
Secara eksplisit, hal ini merupakan pendapat mayoritas  ahli tafsir yang mengakui bahwa kalimat tayyibah dalam ayat tersebut adalah kalimat syahadat la ilaha illa Allah. Kalimat ini menghasilkan semua bentuk amal shaleh baik lahir maupun batin.”
Dari segi ilmiah, penjelasan mengenai ayat tersebut (atas taufik dari Allah Swt) bahwa pohon yang baik, yang dijadikan Allah Swt sebagai perupamaan bagi kalimat tauhid itu memiliki ciri-ciri: (1) akarnya kuat; (2) cabangnya menjulang  ke langit; dan (3) menghasilkan buah setiap waktu atas izin dari Allah Swt.
Namun pertanyaannya, mengapa dari sekian makhluk-Nya yang baik dan tidak terhitung jumlahnya itu, allah Swt memilih pohon bagi perumpamaan itu, karena pohon merupakan “ratu” di “kerajaan” tumbuhan, tanpa perlu diperdebatkan lagi secara ilmiah, baik itu dari segi anatomi fisik, fungsi, maupun dari segi ekologisnya.
Pohon biasanya memiliki usia yang panjang dan dapat terus hidup dalam berbagai musim sepanjang tahun. Hal itu terjadi karena pohon diberi allah berbagai keistimewaan fisik, anatomis, dan fungsional.
 Di samping itu, pohon juga memiliki tugas yang penting untuk kehidupan di muka bumi, seperti tumbuhan lainnya secara umum. Tugas ini adalah melakukan fotosintesis dan membentuk karbon dioksida/oksigen melalui perantara energi matahari dalam mewujudkan air yang menjadi kebutuhan pokok  bagi kelangsungan hidup makhluk lainnya.
Pohon yang diperumpamakan ini adalah pohon yang berbuah dan berguna (bagi kehidupan) bukan pohon yang tidak berguna yang tidak dapat dimanfaatkan tetapi malah merusak. Ada tiga sifat penting yang dimiliki pohon, yang akan diterangkan berikut:
1.      Pohon yang memiliki akar kuat
Pohon yang baik memiliki akar yang kokoh dan menghujam ke dalam tanah. Ia berfungsi menghisap air dan menyerap zat garam kemuadian mengalirkannya ke batang.
Akar ini juga memperkokoh kedudukan batang, sehingga dapat tumbuh besar dan tinggi. Dikatakan memperkokoh, karena akar dapat  menahan pohon dengan kuat dan dapat berurat dan menjalar di dalam tanah, serta menyimpan kandungan makanan bagi pohon.
Beberapa pohon yang kuat dan hidup bertahun-tahun, setelah dipelajari ternyata diantaranyaada yang memiliki akar dengan luas 600 m2 di sekitar area pokok yang ditumbuhi. Kondisi ini menyebabkan pohon menjadi kuat, kokoh, dan dapat bertahan menghadapi tiupan angin kencang dan badai. Di antara pohon ada yang berusia lima belas ribu tahun, ada yang sudah hidup semenjak kelahiran para nabi, dan ada pula yang sudah ikut menyaksikan berbagai peristiwa penting dalam sejarah. Allah berfirman yang artinya sebagai berikut:
“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang Mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon. Allah mengetahui apa yang ada di hati mereka, lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya),” (QS. Al-Fath 48:18).
“Tatkala Musa sampai ke (tempat api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu,’Musa, aku adalah Allah, Tuhan semesta alam,’” (QS. Al-Qashash 28:30).
2.      Pohon dengan cabang menjulang ke langit
Fungsi penting batang pada pohon dan tumbuhan adlah mengangkat daun dan organ reproduksi yang biasanya terletak di atas, agar daun, bunga, dan buah dapat memiliki posisi yang memungkinkannya melakukan fungsi-funsi reproduksi, di mana daun melakukan proses fotosintesis, sedangkan bunga melakukan proses reproduksi.
Sebagian pohon memiliki akar yang kuatdan menghabiskan area seluas lebih dari 22 kaki, sedangkan tingginyadapat mencapai lebih dari 300 kaki dengan memiliki susunan daun sepanjang 6 meter dan sebagian yang lain  memiliki diameter daun hampir mencapai satu meter.
Meski sebagian daun lebat, masing-masing daun diciptakan saling menjaga satu sama lain dari sinar matahari yang terlalu kuat dan tidak saling menghalangi mendapatkan sinar matun yang hijau merupakan industri makanan terbesar di dunia, karena semua makanan di dunia ini terlebih dahulu melalui daun tanaman dan bagian-bagiannya yang hijau. Ada batang pohon yang memiliki daun lebat . masing-masing daun dapat disebut sebagai sebuah pangkalan reproduksi yang mampu menghasikan energi dan oksigen, serta menciptakan kerindangan. Daun dapat berfungsi mempertebal uap dan awan di samping menghasilkan oksigen dan mengkonsumsi karbon dioksida.
3.      Pohon yang berbuah
Di samping daunnya yang rimbun dan menghasilkan hawa sejuk bagi lingkungan sekitarnya, pohon yang baik juga berbuah secara teratur.
Kondisi ini disebabkan Allah Swt menganugerahi pohon itu berbagai keistimewaan, mulai dari bentuk fisik, struktur anatomis, hingga fungsi, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain.
Sebagian pohon ada yang mampu menghasilkan buah yang sangat banyak, yang mengandung gizi pokok dan dibutuhkan makhluk hidup lain. Selai itu, berat buah juga ada yang mencapai 8 kg per biji.
Ciri pohon yang baik dapat memiliki manfaat sebagai berikut:
a.       Menghasilkan kayu dan arang.
b.      Menghasilkan karet, getah, gabus, minyak wangi, damar dan obat.
c.       Menghasilkan buah, siwak, dan bahan pembuatan kertas.
d.      Menghasilkan daun yang rimbun, yang dapat menjaga buahnya dan memperindah pemandangan di sekitarnya.
e.       Menjaga keseimbangan lingkungan, melakukan fotosintesis, menjaga tanah agar tidak tandus, di samping dapat meningkatkan curah hujan.

Allah Swt Mahabenar trkait firman-Nya berikut:
Alam tara kaifa dharaballahu matsalan kalimatan tayyibah kasyajaratin thayyibatin ashluha tsaabituwwafar’uhaa fissamaai...
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit,” (QS. Ibrahim 14:24).


BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:
1.      Keajaiban penciptaan daun merupakan salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah Swt patut kita renungkan. Daun merupakan satu mukjizat, dilihat dari berbagai aspek.
2.      Perumpamaan kalimat yang baik dengan pohon yang baik terbukti secara ilmiah. Ada tiga sifat penting yang dimiliki pohon yaitu memiliki akar yang kuat, dengan cabang menjulang ke langit dan bernuah secara teratur. Dan kalimat Tayyibah diperumpamakan seperti pohon tersebut.
III.2 Saran
Saran untuk selanjutnya yaitu untuk mengupayakan bisa menampilkan ayat-ayat Alquran dalam tulisan Arab (hijayyah) agar dapat lebih mengurangi kesalahan pemahaman pembaca yang dibantu dengan adanya ayat dalam bahasa Arab seperti aslinya.







DAFTAR PUSTAKA


Shehab, Magdy DR. Dkk., 2008. Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur’an dan Hadis. Sapta Sentosa. Bekasi.