Biologi dan kehidupan :)

Biologi dan kehidupan :)
Rerumputan hijau diterpa matahari yang menyembul di balik awan

2010/09/30

Tinggi Bagai Bintang Bukan Awan

Dalam sebuah mahfuzat dikatakan,

Rendah hati, dan jadilah bintang yang menjulang di langit. Walau dalam bayangan air sekalipun ia tetaplah menjulang tingg. Dan janganlah menjadi awan yang terbang ke langit. seakan-akan tinggi, padahal tidak ada isinya apa-apa.


Bintang.
Saat malam tiba, ketika kegelapan menyelimuti penduduk bumi, ia berkelap-kelip menerangi langit. Ia adalah sumber cahaya yang membuat kegelapan menjadi indah. Bintang akan selalu menjulang, walaupun terlihat dari bayangan air di permukaan bumi.


Awan.
Berarak putih atau hitam, terbang bergumpal-gumpal seakan ialah yang tertinggi di dunia ini. Seakan tidak ada lagi yang lebih tinggi darinya. Padahal awan tidak lebih sekadar batas pandangan menusia di langit. membumbung tinggi tapi kosong.

Ada dua pilihan buat hidup kita di masa depan: mau jadi bintang atau menjadi awan. Mengembangkan diri dengan penuh prestasi, atau mengembangkan diri dengan sensasi tanpa prestasi.

Bintang adalah sang juara. Ia mempunyai sumber cahaya dalam dirinya. Ia mempunyai keunggulan yang membuatnya mampu bertahan di tengah kompetisi yang ketat. Seorang bintang tidak bicara sekedar omongan, tapi dia bicara prestasi dan hasil kerja yang memadai. Seperti bintang yang menerangi langit di malam hari, dia mampu mentransformasikan pengalaman , wawasan, dan ketermpilan yang dimilikinya menjadi kekuatan bagi orang-orang disekitarnya. Seperti gugusan bintang bagi para pelaut, sang bintang mampu mengarahkan kondisi ke jalan yang lebih baik. Seperti bintang yang mewarnai kegelapan malam dengan cahayanya yang terang benderang. Walaupun keadaan malam begitu kelam, kehadiran bintang membuat keeklaman itu menjadi lebih berwarna. Seorang bintang harus bisa membuat suasana menjadi lebih dinamis.

Sebaliknya awan, ia melayang ke langit bukan karena bobotnya tapi karena ringannya. Ia selalu ingin terlihat tinggi dimata teman-temannya. Dihargai, dihormati, didengarkan dan dipandang sebagai orang yang berprestasi.. Meskipun hal itu tidak didukung dengan kondisi sebenarnya.

Jangan sampai keinginan untuk dihargai dan dihormati menjadikan kita tinggi hati. Karena sebaik apapun prestasi kita, secantik apapun diri kita, segaenteng apapun wajah kita, sepintar apapun kita, tidak ada alasan sedikitpun untuk menjadikannya sebagai dasar kesombongan. Karena itu semua hanyalah aspek duniawi yang tak abadi. Titipan tuhan yang harus dipergunakan sebaik mungkin.

Jika kita menjulang-julangkan diri ke atas langit, alih-alih ingin menjadi bintang, kita bisa terjebak untuk menjadi awan. Terbang seakan-akan tinggi ke angkasa padahal kosong belaka isinya.

*Man Jadda Wajada dengan banyak perubahan*