Biologi dan kehidupan :)

Biologi dan kehidupan :)
Rerumputan hijau diterpa matahari yang menyembul di balik awan

2012/11/15

Sepotong Kisah...

Teman-temanku sayang..
Aku benar-benar tidak tahu bagaimana nanti jika saatnya tiba kita harus berpisah. Apa yang harus kulakukan kalau aku mulai merindukan kalian? Kalau aku ingin kembali menikmati masa-masa ini bersama kalian? Sementara waktu tak dapat diputar kembali. Dan masa kita beranjak dewasa akan tetap memasuki fase dimana kita tak lagi berteduh dalam satu atap, bertemu setiap hari.

Aku takut kawan...
Aku takut berpisah dengan kalian.. kebersamaan ini terlalu indah. Kisah tentang kita ini terlalu mempesona. Aku takut kehilangan dan ditinggalkan olehnya.

Saat kucoba membuka lembaran lama satu SMP.. Saat itu kita memasuki gerbang permulaan jejak  perjuangan. Kulihat semua kemurnian. Anak-anak yang baru saja meninggalkan rumahnya mengumpulkan ketegaran demi harapan yang diliputi kecemasan.Dan tentang kepolosan-kepolosan di awal cerita.

 Kukira enam tahun itu akan menjadi waktu yang panjang. Cukup panjang untuk belajar hidup bersama kalian. Dan memang bukan waktu yang singkat untuk saling mengenal dan memahami diantara kita. Tapi mengapa kenyataannya adalah justru waktu yang sedemikian panjang itu justru berlangsung seakan ia amat singkatnya? Mengapa bisa secepat ini kita harus berhadapan dengan tahun terakhir?

Kalau saja kau tahu kawan...
Aku tak rela.. sangat tidak rela kalau saja kisah ini harus berujung.

Sepotong kisah ini harus terus selalu menemukan mozaik sambungannya. Sepotong kisah ini akan berlanjut, abadi. Tak lekang oleh waktu. Karna ia ada di hati kita semua... hati yang terekat dalam kebersamaan satu hati bernama Spexsolid. Sepotong kisah ini takkan berakhir karna ia tak boleh berakhir.  Ia akan selau ada di memori kenangan sepanjang masa. Karena sepotong kisah ini terlalu indah.. terlalu indah tuk dilupakan

2012/11/12

Surat Cinta

No  : 005 / E-01 / PEMILIK HATI / XII / 2012
Hal  : Pemberitahuan
Makassar, 12 November 2012
Kepada Yts.,
yang telah mencuri hatiku
Di- tempat

Assalamu'alaikum wr.wb.
Halo, apa kau tahu siapa penerima surat ini seharusnya?
Mungkin ya, atau kau pura-pura lupa. Meski seharusnya kau harus tahu siapa itu. Tapi itu tidak terlalu penting, karna aku disini bukan untuk memperkenalkan penerima tertuju surat ini. Dari awal surat sudah tertera bahwa surat ini berisi pemberitahuan. Pemberitahuan apa itu, nantilah kau tahu.

Ah ya, kau bisa jadi juga tidak tahu siapa aku yang merangkai kata-kata ini untukmu, bukan? Jadi baiklah, kuperkenalkan diriku. Aku adalah sepi. sepi yang seringkali kau risihkan saat melulur sosok di lenggangmu dan menyusuri lorong-lorong temaram matamu mencari keheningan yang menenangkan perasaanku sampai ke sudut-sudutnya. Aku hati yang telah kau tembusi panah beracunmu tanpa sengaja.Dan aku juga tidak sengaja lewat diantara sasaran anak panahmu. Aku.. tak bermaksud mencintaimu.

Kau tahu mengapa racun itu bisa menembusi jantungku dan membunuhku perlahan-lahan? Aku tidak. Sepertinya kau juga tidak. Tapi tenang saja aku tak muluk meminta beragam rupa pertanggungjawabanmu atas panah yang terlanjur masuk ke sisi gelap di ruang hatiku. Aku tahu, kau tidak menginginkannya sebagaimana pula aku.Ah, siapa pula yang mengharapkan perasaan itu datang? Orang gila barangkali.

Mana ada orang waras mau menderita menahankan emosi atas perbuatan hati sendiri? Saya pun membenci kehadiran rasa itu di hati saya. Jadi tak usah khawatir saya mau macam-macam dengan relasi yang aneh ini. Saya hanya butuh meyakinkan diri untuk menambah kekuatan agar saya bisa menghapusnya. Tapi entah kenapa.. perasaan itu bertingkah seperti api yang ditiup untuk memadamkannya tapi ternyata makin besar karna sudah menjilati area diluar batas kewajarannya.

Saya ingin bertanya padamu " Bagaimana caraku untuk melupakanmu?" .Tapi seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya ini adalah surat pemberitahuan saja. Jadi tidak ada sesi tanya-jawab. Mungkin kau bisa membalasnya lain waktu jika kau berkenan. Tapi tidak sebagai surat balasan. Atau aku akan mencari jawabannya sendiri. Aku akan minta tolong pada masa depan untuk membantuku, siapa tahu waktu punya kotak jawaban itu.
Terima kasih untuk semuanya, maaf kalau aku menyakitimu.

Salam dariku,




yang tak berniat mencintaimu