~When our leader was left us
Dan Sms teman saya:
Hari Senin, alhamdulillah berkat dipanggil kak Cici saya -bersama Nhu-hie, Dila, Dewi, Neng dkk- sempat menjengukmu di rumah sakit.
Keadaanmu memprihatinkan. Tapi saat itu saya berusaha percaya kau akan pulih dari kondisi itu. Menceritakan kejadian yang kau alami dengan wajah ceria dan bersemangat seperti dulu. Memberi tahu pada kami apa yang terjadi padamu... sesuatu yang hanya Faldi dan Allah yang tahu. Karna sampai sekarang kau tak lagi sadarkan diri.
Dan pada hari Selasa, malam Rabu... kau kristis. Betapa mencemaskan betapa saya mendoakanmu agar apa yang kutakutkan tak terjadi sampai-sampai tidak bisa berkonsentrasi mengerjakan laporan fisika dasar.
27/11/2013 03:17dari Noni: Innalillah, meninggal faldi.
27/11/2013 05:19 dari Dila: Fiyahhhhh, mninggalmi faldy :'(
~When our best friend was left us
Mungkin kau sudah lupa... tapi saya masih ingat saat hari pertama kuliah ketika kita semua mencari pb. 141 pada kuliah Matematika Dasar pukul 09.50-11.45 waktu itu.
Sementara saya dan Nhu-hie berdiskusi tentang bagaimana cara menemukan kelas itu di samping Sains Building dan kau datang, ikut berdiskusi, mengajak kami ke jurusan mencari si ketua angkatan bernama Alan. Bahkan masih kuingat kalau kau juga ikut menaruh pin MIPA di bagian samping kiri bawah bajumu, mengikuti jejak Nhu-hie.
Dan seorang dosen yang mengenali saya sebagai anak temannya kemudian meminta senior Biologi mengantar kita semua ke pb 141... Berkeliling-keliling mencari dan kau terus mengikuti kakak itu.. Bahkan saat saya dan Nhu-hie kelelahan dan bertanya sejenak pada teman biologi lainnya mengenai pembagian kelas.
Aku masih ingat secara rinci, saat itu kau sendirian melanjutkan pencarian ruang kelas, lalu kami berdua kebingungan mencari pb 141 itu dan saat kami menemukannya kau sudah duduk tenang di kursimu. serta hari itu jua, bu Naimah memilihmu menjadi ketua kelas.
Saat itu kupikir kita akan jadi teman kuliah selama 4 tahun atau paling tidak selama 1 tahun. Bahkan ku kira nanti saya bisa mengenang masa maba itu dalam reuni jika kita sudah menjadi sarjana. Dan dengan semua rumus di otakmu saja aku sudah cukup merasa iri... Membayangkan jika kau menjadi orang yang berhasil nanti dan aku mungkin menyesal apabila tidak mengejar ketertinggalan.
Tapi tiba-tiba di malam Senin Aab memosting
Gawat
Faldi kena musibah
^kecelakaan
Skg d rs. Plamonia
Dan Sms teman saya:
25/11/2013 06:35 dari Dila: Piyong masukki kodong Icu faldy gegara tabrakan
Kukira kecelakaan biasa karna saya percaya kalau seorang faldi yang sehat dan baik-baik saja itu akan sembuh dan pulih dari kecelakaannya.
Hari Senin, alhamdulillah berkat dipanggil kak Cici saya -bersama Nhu-hie, Dila, Dewi, Neng dkk- sempat menjengukmu di rumah sakit.
Keadaanmu memprihatinkan. Tapi saat itu saya berusaha percaya kau akan pulih dari kondisi itu. Menceritakan kejadian yang kau alami dengan wajah ceria dan bersemangat seperti dulu. Memberi tahu pada kami apa yang terjadi padamu... sesuatu yang hanya Faldi dan Allah yang tahu. Karna sampai sekarang kau tak lagi sadarkan diri.
Dan pada hari Selasa, malam Rabu... kau kristis. Betapa mencemaskan betapa saya mendoakanmu agar apa yang kutakutkan tak terjadi sampai-sampai tidak bisa berkonsentrasi mengerjakan laporan fisika dasar.
27/11/2013 03:17dari Noni: Innalillah, meninggal faldi.
27/11/2013 05:19 dari Dila: Fiyahhhhh, mninggalmi faldy :'(
Hari itu, seluruh maba Biologi bahkan MIPA dan semua orang yang mengenalmu berduka... Berombongan kami pergi ke rumahmu di Takalar...
Dan Tweetku dipenuhi oleh dirimu... semua teman kelas kita bahkan semua yang mengenalmu melakukan hal yang sama dengan rasa berat ditinggalkan oleh seorang teman baik seperti dirimu...
27 Nov
Selamat jalan
Faldi... Semoga kau bisa menjawab pertanyaan dari mungkar nakir di barzakh
sana..
Terima kasih telah
menerima biologi sebagai jurusanmu selama ini meskipun sebenarnya kau mau tes
lagi FK tahun depan...
Tidak adami lagi
professornya bu Ida Affianti.. Tidak adami orang sama yang selalu dibully kalau
lupa bawa absen.. Tidak adami..
Tidak adami yang
pernah dengan lincah membawakan kami LCD proyektor kalau tampil presentasi..
Bukan mi kau yang mengerjakan itu nanti..
Kau tau? Kita semua tidak
kuliah hari ini satu angkatan Biologi karena apa? Karena kau.. Karena kami
merasa kehilangan..
Kami minta izin ke WD III untuk melayat melihat jenazahmu di takalar demi
kau.. Kau lihat Dila? Dia tidak kuliah karna demi kau.
Kau lihat ummu? Dia menangis karena hanya
bisa mengiringi jenazahmu sampai ke pekuburan... Kau lihat semua temanmu? Kami
datang untuk kau..
Kau lihat semua teman SMAmu, adik-adik kelasmu, guru-gurumu yang mungkin
meliburkan sekolah hanya untukmu? Kau lihat, bukan?
Kau lihat Neng?
Berkali-kali dia jatuh pingsan melihat dirimu terbujur kaku begitu? Kau tahu?
Betapa sedihnya Neng kau tinggalkan
Dan kau lihat
keluargamu.. Yang terisak tak karuan tak berhenti memanggil namamu.. Yang
paling sedih diantara semua..
Juga kau lihat foto
yang terpajang diatas kepalamu... Bertuliskan kakak kelas yang katanya
terbaik.. Kau bisa lihat itu?
Tidak ada yang
menyangka kau dipanggil secepat itu.. Saya selalu berharap kau bisa melewati
ini.. Menceritakan kejadian itu di kelas
Saya sudah selalu
menepis semua kemungkinan burukyang ada dan mencoba yakin kau akan kembali
seperti dulu.. Ceria dan cerewet serta semuanya
Tapi ternyata اللّهُ
berkehendak lain.. Kau dengar suara teriakan histeris Nang dan teman-teman saat
layar itu menunjukkan angka 0?
Dan kau bangkit
kembali menunjukkan semangatmu di hadapan teman-teman.. Lalu kenapa kau kembali
mundur? Hingga akhirnya ketetapan اللّهُ
Kalau dosen kita
bertanya mana ketua kelas? Apa yang harus kami jawab? Hah? :'(
Dan asal kau tau, kau
telah mengurangi jatah laki-laki sebanyak 25 % di kelas Biologi C. Maka
laki-laki di kelas kita tinggal 3..
Karna kau, kalau ada
kelas sains (Studi AlQu'an Intensif agama islam) Frelly akan sendirian tanpamu
kecuali kalau Muliadi bisa jadi rajin
RT @clarsux: It seems that u didn't go anywhere. Yet harder to
believe. Out of our mind. Rest In Peace,bro. @mrifaaldiii
Dan siapa lagi yang
bisa menyaingi keenceran otaknya Dewi kalau bukan kau? Kau membuat situasi
kelas semakin didominasi Dewi
Kalau pelajaran matdas
nanti tidak ada lagi yang menyahut selain suara Dewi karena suaramu telah
pergiii :'( kau ingat itu?
Dulu itu kalau boleh
saya minta pada اللّهُ agar kau tetap di Biologi saja tidak masuk FK supaya kau
dan Dewi bisa saya banggakan sebagai
Sebagai orang jenius
yang masuk jurusan biologi juga seperti saya.. Tapi sekarang?
Kau bisa lihat.. Saat
kau lahir, kau menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum menyambutmu..
Dan sekarang saat kau meninggal...
Dan sekarang saat kau
meninggal, kau tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis melepas
kepergianmu?? :'(
Kami semua berduka,
ditinggal kau... Yang meskipun baru sekitar. 3-4 bulan kami kenal namun telah
membekaskan kenangan yang amat dalam..
Banyak yang berubah
saat kau tak ada...
@fanadhieza Tidak adami pertanyaan mu "Mana Faldi,
Fiyah?" Kalo ketemuki nanti.. :'(
29 Nov
Hari Kamis: Tidak ada
yang mengambil LCD berebut dengan Arnold pagi itu.. Akhirnya diambil dan kami
tak selancar kau mengoperasikannya
Bahkan kami tak tahu
yang mana LCD bagus, yang mana LCD rusak sehingga pagi itu presentasi tanpa LCD
serta pak Ambeng marah-marah
Untungnya pak ambeng
tidak bertanya "mana ketua kelas?" Karena hari itu ketiadaanmu masih
sangat jelas terasa..
Hari Jum'at:
Pelajaran Kimia pagi itu.. Sesampainya di kelas jam 8.00 tak kudapati dirimu
duduk di bangku sebelah pb 331 seperti yang biasa
Masuk ke kelas pun
kau tak muncul menaruh tasmu di bagian sebelah kiri kelas.. Sampai Pak Ayat
datang kau jua tak ada berdiri di depan kelas
Dan Pak Ayat bertanya
"Mana ketua kelas?" Sebuah pertanyaan yang amat menakutkan hingga
kami sekelas diam tak ada satupun yang menjawab atau
Tak ada satupun yang
menjawab ataupun bersuara.. Sampai beberapa menit kemudian baru Aab yang
memberi tahu bapak saat nampak Neng mulai
Neng mulai menahan
tangis dan berusaha tidak cengeng demi kau..
Dan akhirnya Neng
memulai diskusi kita.. Tanpa kau di sampingnya dengan setengah mati menahan air
mata.. Mempersilakan kami menjawab soal
Diskusi berjalan
hanya dengan dominasi suara Neng tanpa suara mu yang Khas itu berteriak
"Weeehh.. Kenapako kah ribut pas bapak keluarr???"
"Tapi kalo
masukmi bapak? Apa??? Diamko semua???" Terima kasih telah mengingatkan
ketua kelas kami yang bertanggung jawab...
Dan Matdas.. Kau
tahu? Meski bukan cuma suara dewi yg terdengar tapi tetap tak ada suaramu yg
seharusnya paling lantang meneriakkan jawaban.
Kita sudah memasuki
ranah matriks, Faldi.. Bahasan yang tentunya kau hapal di luar kepala melebihi
apa yang kutahu.. Kita sudah hampir final
Tidak inginkah kau
ikut final, melihat IPmu yang jelas jelas bisa diatas 3,5?
Bu Ida Affianti,
dosen Bahasa Indonesia juga kehilangan dirimu.. Beliau merasa kehilangan
Professornya... Beliau ikut berduka cita, juga
Juga takut untuk sesekali
melihat ke arah tempat dudukmu di kelas bagian sebelah kiri... Terbayang
olehnya wajahmu.. Yang mungkin memang ada
Tentang si Fulan yang
jenazahnya bisa dilihat tapi ruhnya telah kembali pada Yang Maha Kuasa
Menghidupkan dan Mematikan juga dibahas...
Kau ingat? Hari itu
aku mempresentasikan ppt kami dan kau menguruskan kelompok kami LCD untuk
terakhir kalinya
30 Nov
Hari ini, hari Jumat,
kita final SAINS... Kau tak datang padahal pekan lalu dari Takalar, kau ke
Makassar untuk mengikuti SAINS..
Mungkin kau ada di
sana saat Dila meneteskan air mata karena tak lagi menanyakan kabar dan
keberadaanmu pagi tadi
Hari ini hari ketiga
setelah nafas terakhir mu dan besok seharusnya tak boleh lagi ada tangisan...
Hanya saja mungkin ada yang belum sanggup
So, semoga saya bisa
sukses menahan diri untuk tidak menyinggung lagi tentangmu, kawan.. Selamat
tinggal syuhadaa...
Bisa jadi dalam kubur
kau telah menerima berita bahagia tentang surga, tentang janji اللّهُ pada
orang-orang yang mati di jalan Allah
Karna dalam
perjalanan menuntut ilmu serta pulang dari menjenguk orangtua itulah fi
sabilillah
Baru kusadari bahwa dari seratus lebih tweets saya lebih dari 80 % berbau
"mengenang"
Pada siapa kita minta
memburning semua file makalah dan power point agama? Siapa yang menggantikanmu
Muh. Rifaldi Hasbullah???
Adakah kau membaca semua itu? Dan apa yang tersirat dalam hatiku pun?
Teman-temanmu punya banyak cerita dan kenangan yang mereka tautkan dalam facebookmu... apakah kau melihatnya, kawan?
air mata bgtu mudah menetes tatkala mengenang teman yang begitu baik hati dan menyenangkan, ah fiyah, kokasi menangiska pagi2 grgr tulisanmu.
BalasHapusrinduka sama faldii, fiyaaaah :""""""(((((
Saya juga Athuu, rindu sekaliii.... :(
Hapus