Biologi dan kehidupan :)

Biologi dan kehidupan :)
Rerumputan hijau diterpa matahari yang menyembul di balik awan

2013/11/30

When Our Friend Left Us

~When our leader was left us
~When our best friend was left us 

Mungkin kau sudah lupa... tapi saya masih ingat saat hari pertama kuliah ketika kita semua mencari pb. 141 pada kuliah Matematika Dasar pukul 09.50-11.45 waktu itu.

Sementara saya dan Nhu-hie berdiskusi tentang bagaimana cara menemukan kelas itu di samping Sains Building dan kau datang, ikut berdiskusi, mengajak kami ke jurusan mencari si ketua angkatan bernama Alan. Bahkan masih kuingat kalau kau juga ikut menaruh pin MIPA di bagian samping kiri bawah bajumu, mengikuti jejak Nhu-hie. 

Dan seorang dosen yang mengenali saya sebagai anak temannya kemudian meminta senior Biologi mengantar kita semua ke pb 141... Berkeliling-keliling mencari dan kau terus mengikuti kakak itu.. Bahkan saat saya dan Nhu-hie kelelahan dan bertanya sejenak pada teman biologi lainnya mengenai pembagian kelas.
Aku masih ingat secara rinci, saat itu kau sendirian melanjutkan pencarian ruang kelas, lalu kami berdua kebingungan mencari pb 141 itu dan saat kami menemukannya kau sudah duduk tenang di kursimu. serta hari itu jua, bu Naimah memilihmu menjadi ketua kelas.

Saat itu kupikir kita akan jadi teman kuliah selama 4 tahun atau paling tidak selama 1 tahun. Bahkan ku kira nanti saya bisa mengenang masa maba itu dalam reuni jika kita sudah menjadi sarjana. Dan dengan semua rumus di otakmu saja aku sudah cukup merasa iri... Membayangkan jika kau menjadi orang yang berhasil nanti dan aku mungkin menyesal apabila tidak mengejar ketertinggalan. 

Tapi tiba-tiba di malam Senin Aab memosting
 Gawat
Faldi kena musibah 
^kecelakaan 
Skg d rs. Plamonia

Dan Sms teman saya:
25/11/2013 06:35 dari Dila: Piyong masukki kodong Icu faldy gegara tabrakan

Kukira kecelakaan biasa karna saya percaya kalau seorang faldi yang sehat dan baik-baik saja itu akan sembuh dan pulih dari kecelakaannya.

Hari Senin, alhamdulillah berkat dipanggil kak Cici saya -bersama Nhu-hie, Dila, Dewi, Neng dkk- sempat menjengukmu di rumah sakit.
Keadaanmu memprihatinkan. Tapi saat itu saya berusaha percaya kau akan pulih dari kondisi itu. Menceritakan kejadian yang kau alami dengan wajah ceria dan bersemangat seperti dulu. Memberi tahu pada kami apa yang terjadi padamu... sesuatu yang hanya Faldi dan Allah yang tahu. Karna sampai sekarang kau tak lagi sadarkan diri.

Dan pada hari Selasa, malam Rabu... kau kristis. Betapa mencemaskan betapa saya mendoakanmu agar apa yang kutakutkan tak terjadi sampai-sampai tidak bisa berkonsentrasi mengerjakan laporan fisika dasar.

27/11/2013 03:17dari Noni: Innalillah, meninggal  faldi.
27/11/2013 05:19 dari Dila: Fiyahhhhh, mninggalmi faldy :'(

Hari itu, seluruh maba Biologi bahkan MIPA dan semua orang yang mengenalmu berduka... Berombongan kami pergi ke rumahmu di Takalar... 

Dan Tweetku dipenuhi oleh dirimu... semua teman kelas kita bahkan semua yang mengenalmu melakukan hal yang sama dengan rasa berat ditinggalkan oleh seorang teman baik seperti dirimu...
27 Nov
Selamat jalan Faldi... Semoga kau bisa menjawab pertanyaan dari mungkar nakir di barzakh sana..
Terima kasih telah menerima biologi sebagai jurusanmu selama ini meskipun sebenarnya kau mau tes lagi FK tahun depan...
Tidak adami lagi professornya bu Ida Affianti.. Tidak adami orang sama yang selalu dibully kalau lupa bawa absen.. Tidak adami..
Tidak adami yang pernah dengan lincah membawakan kami LCD proyektor kalau tampil presentasi.. Bukan mi kau yang mengerjakan itu nanti..
Kau tau? Kita semua tidak kuliah hari ini satu angkatan Biologi karena apa? Karena kau.. Karena kami merasa kehilangan..
Kami minta izin ke WD III untuk melayat melihat jenazahmu di takalar demi kau.. Kau lihat Dila? Dia tidak kuliah karna demi kau.

Kau lihat ummu? Dia menangis karena hanya bisa mengiringi jenazahmu sampai ke pekuburan... Kau lihat semua temanmu? Kami datang untuk kau..
Kau lihat semua teman SMAmu, adik-adik kelasmu, guru-gurumu yang mungkin meliburkan sekolah hanya untukmu? Kau lihat, bukan? 
Kau lihat Neng? Berkali-kali dia jatuh pingsan melihat dirimu terbujur kaku begitu? Kau tahu? Betapa sedihnya Neng kau tinggalkan
Dan kau lihat keluargamu.. Yang terisak tak karuan tak berhenti memanggil namamu.. Yang paling sedih diantara semua..
Juga kau lihat foto yang terpajang diatas kepalamu... Bertuliskan kakak kelas yang katanya terbaik.. Kau bisa lihat itu?
Tidak ada yang menyangka kau dipanggil secepat itu.. Saya selalu berharap kau bisa melewati ini.. Menceritakan kejadian itu di kelas
Saya sudah selalu menepis semua kemungkinan burukyang ada dan mencoba yakin kau akan kembali seperti dulu.. Ceria dan cerewet serta semuanya
Tapi ternyata اللّهُ berkehendak lain.. Kau dengar suara teriakan histeris Nang dan teman-teman saat layar itu menunjukkan angka 0?
Dan kau bangkit kembali menunjukkan semangatmu di hadapan teman-teman.. Lalu kenapa kau kembali mundur? Hingga akhirnya ketetapan اللّهُ
Kalau dosen kita bertanya mana ketua kelas? Apa yang harus kami jawab? Hah? :'(
Dan asal kau tau, kau telah mengurangi jatah laki-laki sebanyak 25 % di kelas Biologi C. Maka laki-laki di kelas kita tinggal 3..
Karna kau, kalau ada kelas sains (Studi AlQu'an Intensif agama islam) Frelly akan sendirian tanpamu kecuali kalau Muliadi bisa jadi rajin

RT @clarsux: It seems that u didn't go anywhere. Yet harder to believe. Out of our mind. Rest In Peace,bro. @mrifaaldiii

Dan siapa lagi yang bisa menyaingi keenceran otaknya Dewi kalau bukan kau? Kau membuat situasi kelas semakin didominasi Dewi
Kalau pelajaran matdas nanti tidak ada lagi yang menyahut selain suara Dewi karena suaramu telah pergiii :'( kau ingat itu?
Dulu itu kalau boleh saya minta pada اللّهُ agar kau tetap di Biologi saja tidak masuk FK supaya kau dan Dewi bisa saya banggakan sebagai
Sebagai orang jenius yang masuk jurusan biologi juga seperti saya.. Tapi sekarang?
Kau bisa lihat.. Saat kau lahir, kau menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum menyambutmu.. Dan sekarang saat kau meninggal...
Dan sekarang saat kau meninggal, kau tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis melepas kepergianmu?? :'(
Kami semua berduka, ditinggal kau... Yang meskipun baru sekitar. 3-4 bulan kami kenal namun telah membekaskan kenangan yang amat dalam..
Banyak yang berubah saat kau tak ada...
@fanadhieza Tidak adami pertanyaan mu "Mana Faldi, Fiyah?" Kalo ketemuki nanti.. :'(

29 Nov
Hari Kamis: Tidak ada yang mengambil LCD berebut dengan Arnold pagi itu.. Akhirnya diambil dan kami tak selancar kau mengoperasikannya
Bahkan kami tak tahu yang mana LCD bagus, yang mana LCD rusak sehingga pagi itu presentasi tanpa LCD serta pak Ambeng marah-marah
Untungnya pak ambeng tidak bertanya "mana ketua kelas?" Karena hari itu ketiadaanmu masih sangat jelas terasa..
Hari Jum'at: Pelajaran Kimia pagi itu.. Sesampainya di kelas jam 8.00 tak kudapati dirimu duduk di bangku sebelah pb 331 seperti yang biasa
Masuk ke kelas pun kau tak muncul menaruh tasmu di bagian sebelah kiri kelas.. Sampai Pak Ayat datang kau jua tak ada berdiri di depan kelas
Dan Pak Ayat bertanya "Mana ketua kelas?" Sebuah pertanyaan yang amat menakutkan hingga kami sekelas diam tak ada satupun yang menjawab atau
Tak ada satupun yang menjawab ataupun bersuara.. Sampai beberapa menit kemudian baru Aab yang memberi tahu bapak saat nampak Neng mulai
Neng mulai menahan tangis dan berusaha tidak cengeng demi kau..
Dan akhirnya Neng memulai diskusi kita.. Tanpa kau di sampingnya dengan setengah mati menahan air mata.. Mempersilakan kami menjawab soal
Diskusi berjalan hanya dengan dominasi suara Neng tanpa suara mu yang Khas itu berteriak "Weeehh.. Kenapako kah ribut pas bapak keluarr???"
"Tapi kalo masukmi bapak? Apa??? Diamko semua???" Terima kasih telah mengingatkan ketua kelas kami yang bertanggung jawab...
Dan Matdas.. Kau tahu? Meski bukan cuma suara dewi yg terdengar tapi tetap tak ada suaramu yg seharusnya paling lantang meneriakkan jawaban.
Kita sudah memasuki ranah matriks, Faldi.. Bahasan yang tentunya kau hapal di luar kepala melebihi apa yang kutahu.. Kita sudah hampir final
Tidak inginkah kau ikut final, melihat IPmu yang jelas jelas bisa diatas 3,5?
Bu Ida Affianti, dosen Bahasa Indonesia juga kehilangan dirimu.. Beliau merasa kehilangan Professornya... Beliau ikut berduka cita, juga
Juga takut untuk sesekali melihat ke arah tempat dudukmu di kelas bagian sebelah kiri... Terbayang olehnya wajahmu.. Yang mungkin memang ada
Tentang si Fulan yang jenazahnya bisa dilihat tapi ruhnya telah kembali pada Yang Maha Kuasa Menghidupkan dan Mematikan juga dibahas...
Kau ingat? Hari itu aku mempresentasikan ppt kami dan kau menguruskan kelompok kami LCD untuk terakhir kalinya
30 Nov
Hari ini, hari Jumat, kita final SAINS... Kau tak datang padahal pekan lalu dari Takalar, kau ke Makassar untuk mengikuti SAINS..
Mungkin kau ada di sana saat Dila meneteskan air mata karena tak lagi menanyakan kabar dan keberadaanmu pagi tadi
Hari ini hari ketiga setelah nafas terakhir mu dan besok seharusnya tak boleh lagi ada tangisan... Hanya saja mungkin ada yang belum sanggup
So, semoga saya bisa sukses menahan diri untuk tidak menyinggung lagi tentangmu, kawan.. Selamat tinggal syuhadaa...
Bisa jadi dalam kubur kau telah menerima berita bahagia tentang surga, tentang janji اللّهُ pada orang-orang yang mati di jalan Allah
Karna dalam perjalanan menuntut ilmu serta pulang dari menjenguk orangtua itulah fi sabilillah
Baru kusadari bahwa dari seratus lebih tweets saya lebih dari 80 % berbau "mengenang"

Pada siapa kita minta memburning semua file makalah dan power point agama? Siapa yang menggantikanmu Muh. Rifaldi Hasbullah???

Adakah kau membaca semua itu? Dan apa yang tersirat dalam hatiku pun?

Teman-temanmu punya banyak cerita dan kenangan yang mereka tautkan dalam facebookmu... apakah kau melihatnya, kawan?

2 komentar:

  1. air mata bgtu mudah menetes tatkala mengenang teman yang begitu baik hati dan menyenangkan, ah fiyah, kokasi menangiska pagi2 grgr tulisanmu.
    rinduka sama faldii, fiyaaaah :""""""(((((

    BalasHapus