Saya tidak suka dikekang. Saya tidak suka dikukung
oleh kesibukan. Saya tidak suka tuntutan desakan tugas. Saya ingin bebas. Tidak
harus terlalu kaku tapi tidak juga melar semelar-melarnya.
Saya merasa jenuh atas semua ini.Atas Atas semua
keharusan yang membuat kepala saya mau meledak.Bahkan mulai lab saja belum tapi
saya sudah merasakan hawa stress dari teriakan di otak saya.
Sebelum lab. Kerja Tugas Pendahuluan tengah malam
dan mempersiapkan semua bahan untuk lab. Kerja TP tidak semudah yang saya
bayangkan. Bukan hanya sekedar seperti mengerjakan PR/PA saat SMA dulu. Bukan
saya menyerah sebelum berperang. Tapi saya bisa tahu, di hari saat saya
mendapatkan soal TP itu hanya malam waktu untuk mengerjakannya. Jam 8.00
pagi-jam17.00 bahkan sampai jam 9 malam akan full dengan kegiatan kuliah,
asistensi, kerja laporan, dan kerja tugas yang lain. Maka dengan segenap
kelalahan raga dan kelelapan mata masih harus mengerjakan TP yang sekian lembar
itu adalah kesiksaan tersendiri.Belum lagi untuk menyiapkan bahan seabrek yang
sulit dicari dan harus didapatkan serta dirawat beberapa hari sebelumya.
Apalagi jikalau saya tidak memiliki buku yang membahas apa yang ditanyakan soal
TP itu? Bersiap-siap saja melihat saya terluntang-lantung tak makan, tak minum,
kepayahan, tempramental dan berhiaskan
mata panda akibat begadang kerja tugas sampai jam 3 tiap malam.
Lab dan menjelang lab. Beruntung jika TP sudah
selesai dan bahan sudah lengakap 100%. Tapi kalau tidak akan sangat sulit mengingat
keharusan lain seperti acc laporan dan belajar mempersiapkan respon itu butuh
waktu, konsentrasi, energi dan banyak hal yang rasanya sangat sempit ditemukan di
masa ini. Ketegangan di depan lab saat menjelang absen. Uh, dan saya termasuk
nomor absen 5 dan 7 pada dua lab. Pasti bakal sangat menyiksa. Belum lagi di
dalam lab seperti masuk dalam kandang singa berupa neraka dunia yang siap
meremukkan seluruh ototmu, meluruhkan energimu, mendidihkan otakmu, dan membuat
saya serasa nyaris mati di dalam. Dan waktu itu sangatah panjang. Pukul 14.00-17.00
tapi bisa jadi lebih lama dan akan terasa lebih panjang lagi akibat pembiasan
penderitaan yang didapat. Bahkan sesungguhnya jadwal itu salah karena waktu
minimal lab adalah 4 jam. Rata-rata 5 jam. Dan khusus genetika saya harus siap
pulang jam 10 malam di percobaan 3 nanti.
Setelah Lab. Kerja laporan, asistensi, pantul
sana-pantul sini menjadi agenda rutin. Dalam satu pekan satu lab butuh tiga
kali asistensi dan ada tiga lab semester ini. Mencari waktu kosong adalah hal
yang sangat kritis. Ditambah lagi ada beberapa dari kami yang berbeda-beda
kelas. Belum lagi kalau ada laporan dari sekian percobaan sebelumnya yang belum
rampung. Sepertinya tidak ada lagi malam dimana saya bisa tidur lelap seperti
malam ini. Bahkan bisa jadi saya berubah menjadi sosok mayat hidup dengan
bulatan besar di lingkaran mata saya. Sesuatu yang sangat jarang terjadi
walaupun bulan lalu dan bulan januari saya juga sering begadang.
Intinya tidak ada lagi FB, Twitter, blog dan lain
sebagainya seperti sekarang yang bisa saya nikmati. Jadi jangan salah paham
apalagi marah karena merasa tidak dihiraukan oleh saya jika tak ada ucapan
selamat ulang tahun sekalipun bagi teman yang berulang tahun di bulan
Maret-Mei.
Tidak masalah kata orang saya mahasiswa kupu-kupu. Setelah selesai kuliah, langsung pulang ke
rumah. Saya tidak bisa mengorganisir waktu saya untuk hal seperti KPI dan LDM
lagi. Bahkan untuk ikut pengkaderan saya harus menolaknya jika tak ada yang mau
melihat aksi bunuh diri.
Saya hanya belum terbiasa, mungkin. Semoga bisa
menjadi terbiasa sebelum semester 3 datang dengan 6 labnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar