Biologi dan kehidupan :)

Biologi dan kehidupan :)
Rerumputan hijau diterpa matahari yang menyembul di balik awan

2012/07/27

Pare-Pare

Inilah tahun terakhir kami menikmati libur Ramadan sepanjang kurang lebih empat puluh hari. Saya berusaha untuk tidak meyia-nyiakannya dengan kembali mengikuti pesantren kilat -jadi pengajarnya maksud saya-. Sebenarnya masih ada pilihan lain selain Pare-pare. Misalnya Sengkang, yang sebagian besar orangnya termasuk orang-orang yang peskil Soppeng tahun 2010 lalu. Atau Bulukumba, dengan Pantai Bira berpasir putihnya. Akan tetapi, dengan memilih Pare-pare, saya terbebas dari uang sewa mobil dan uang nginap. Karna mobil nebeng di Yasmin, rumah nebeng di Ima Zahra. Namanya juga orang hemat, meskipun ternyata Pare-pare juga menguras dompet karena untuk transportnya memakai taxi dan jalan-jalan yang memakan biaya

Baiklah sepertinya terlalu panjang saya menjelaskan, jadi langsung saja...

Siang itu, saya, Tami, Fika Wulandari, Irma Rahmayani dan Yasmin berkumpul di samping jalan masuk Ummul. Kami baru berangkat menuju Pare-Pare bersama orang tua Yasmin saat Selpi mengabarkan mereka sudah masuk Barru. Perjalanan kami berlanjut hingga malam. Dan karena kondisi perut, kami sempat singgah sebentar di warung makan salah satu SPBU di Barru. Hingga akhirnya kami sampai di rumah Ima Zahra dengan selamat.

Pagi harinya, kami bergegas menuju SMP 3 berhubung diantara tiga rumah yang teman kami tempati, rumah Ima adalah yang terjauh. Namun ternyata rombongan di rumah Menho dan Selpi bahkan belum siap berangkat ke lokasi.Jadi kami berfoto-foto dulu sekalian menunggu mereka.

  Sore harinya, kami berkumpul di Es Teler 77 untuk berbuka puasa. Nah, Ini nih salah satu tempat yang menguras isi dompet saya di sana.Tapi yah, tidak apalah demi kenangan bersama Atf.Spexsolid...

  Nah, karena sejak tadi saya belum membahas tentang prosesi mengajar, sekarang saya perlihatkan suasana kami mengajar. Yah, yang ini sih baru mulai perkenalan...

Yang ini baru waktunya kami beraksi memberikan materi kepada anak SMP 3.

Setelah merasa terlalu diam dibandingkan waktu saya pesantren kilat di Soppeng dan Pare-pare -karena saya pikir teman saya yang lain lebih dapat mengatasi mereka tanpa saya- saya mulai berkeliaran ke kelas lain.

Sepulang dari mengajar, kami -anak Kamar Arisan- mengunjungi rumah Tante dari Irmayanti Abdullah yang katanya dekat. Dekat kalau potong kompas, memang.. Tapi jalanan yang kami lalui itu loh... 'ular naga panjangnya bukan kepalang' dan 'mendaki gunung lewati lembah' . Pegal kaki kami dibuatnya.


Tapi ternyata benarlah pantun yang mengatakan,
" Berakit-rakit ke hulu 
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu 
Bersenang-senang kemudian"
 Kami bagai menemukan harta karun! Pemandangan elok nian rupanya menghampar di sana.


Setelah itu kami kembali ke sekolah untuk menghadiri buka puasa bersama siswa dan guru SMP 3 Pare-pare itu. Maklum hari terakhir mengajar.

Selesai mengajar, kami melanjutkan misi berbelanja di Pasar Senggol yang kemudian diteruskan dengan buka puasa di KFC Pare-Pare.

Belum puas jalan kami kembali mengarungi indahnya pantai Pare-pare sambil mencari hidangan buat malam terakhir kami di Pare-pare. Hmm, melepas kepulangan Irmayanti sekaligus nebeng transport.

Setelah itu, karena lapangan dan pantai jaraknya dekat, maka kami tergiur mampir dan mencoba menaiki komidi putar. Yah, kesukaan andrea Hirata itu looh... Tapi mekipun ingin dan diajak Irma R, saya harus berpikir dua kali menaikinya karna sampai disini uang saya sudah menipis dan tinggal mengandalkan uang cadangan dari tabungan pribadi saya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar