Sudah hampir
satu setengah tahun yang lalu dari saat saya berencana memposting ini, baru
hari ini saya menemukan kembali catatan harian dengan tulisan obrak-abrik di
buku lama itu.
Pada 19 November 2010, saya pernah iseng meneruskan send all sebuah
sms yang awalnya saya terima dari Fhyna, teman saya yang berbunyi:
“Kamu anggap
aku apa?
@100 % <
sahabat terbaik
@90% <
sahabat
@80% <
saudara
@70%<
teman akrab
@60%<
teman biasa
@50% <
kenalan doang
@40% <
nyebelin
@30% <
benci
@20% <dendam
@10%<
musuh bebuyutan
Kirim ke
teman kamu untuk tahu kamu dianggap apa
Send.balas. ”
Yang pertama
membalas adalah Fuah, yang dulunya teman bangku saya sekaligus teman seranjang
saya di kamar 2 asrama 4 lantai 1 dan sekarang pun begitu di kamar 6 asrama 1.
~ “ 80%”
[05:49], begitu isi singkat smsnya. Padahal kami ini kayak kucing dan anjing.
Kemudian Widi,
membalas juga
~ “80% <”
[06:21], meski saat itu kami sudah tidak satu sekolah lagi karena dia tidak
lanjut di SMA Ummul Mukminin.
Citra
menyusul,
~ “@60%>
teman biasa
” [06:41]
Hmm, kami
memang pernah sekelas di 1D. Namun, begitulah saya. Butuh waktu sebelum saya
benar-benar bisa berteman baik. Setahun sekelas
-apalagi tidak berada dalam kompleks bangku yang berdekatan- bukan hal
efektif untuk saya bisa berkomunikasi banyak dengan orang lain. Terlebih kami
masih kelas satu SMP. Belum banyak nama yang bisa saya hafal, apalagi untuk berteman
akrab dengan semua anak G.21 -SPEXSOLID- yang jumlahnya lebih dari 260 orang?
Belum sempat
saya menutup sms Citra, sms Athuu memberondong masuk,
~ “@80%
hhehehe”
[06:42]
Nah, untuk
yang ini saya tidak tahu apa makna dari hhehehe tersebut. Mengejekkah,
nyengirkah, malu-malukah, atau apa? Yah, saya kan bukan ahli tafsir, gitu loh…
:-P
~ “80@”
[07:00]
Yang ini
smsnya Ummu. Sampai disini saya rasa jawaban saya ke Fhyna yang juga 80% itu
standart umum jawaban.
~ “kdng 60%,
70%, 80%, n 90%” [07:36]
Toeeenggg!!
Alamak! Saya agak shok lihat jawaban se-‘spesial’ ini. Sms Nusya tersebut
satu-satunya balasan yang paling plin-plan buat saya. Dan setelah saya tanyakan
kenapa dia plin-plan bagitu, dia menjawab dengan santainya.. Mmng kdng tmn,
kdng swdra, shabat, dll. Ya sudah, saya juga menjawab begitu pas ditanyai balik
sama teman kelas 1 s /d 4 saya ini. Tapi justru dia
bilang saya juga plin-plan, haah..? cape
deh..
~ “.gw anggap
low 100% sahabat.tmN swadara” [04:47]
Kalau yang
ini dari Acha, teman kelasku dari kelas 2 s/d 5. Wow, saya nggak nyangka kalau
ternyata ada yang ngebalas 100%.
~ “100%
FISU..”[10:02]
Rahmi baik
sekali membalas dengan angka 100% itu. Saya merasa dihargai sebagai seorang
teman. Hanya saja nama FISU itu mengganggu mood saya. Hmmm, ini gara-gara Fuah
si pencetusnya! Makanya panggilan itu terpakai. Grrrr!
~ “80%
saudara but sedihka’ karena b’palingko di (ke-red) kelompokx Keken”
Hihihihi.. jawaban Ade membuat saya geli sekaligus
terenyuh. Yah.. daripada saya tersiksa berantem terus sama teman bangku
sendiri.. So what? Mendingan pindah kelompok deh..
~ “80%
saudara” [17:44]
Kali ini
jawaban datang dari Muse alias Musfirah. Itu loh anak tunggal pemilik
perkebunan luas di Siwa. Waduh, kalo beneran sodara jadi kaya dong sayanya. J
~ “80%”
[19:16]
Dhila alias
Dhiza menjawab juga. Whuih! Ini anak para Hakim, mamen! Saya dengan
agak-sedikit bangga –kalau nggak
dibilang kuker- menyatakan diri sebagai nama yang selalu bersampingan dengan
namanya dalam urutan abjad, NIS, dan NISN.
~ “Saya
anggap km tmn. Siapa penk namata’?????” [19:01]
What the
HELL!!! Ini yang ngebalas sms saya; Umy atau bukan???? Saya sudah bilang saya
Fiyah tapi dia nggak ngeh juga.