Biologi dan kehidupan :)

Biologi dan kehidupan :)
Rerumputan hijau diterpa matahari yang menyembul di balik awan

2020/02/10

Sang Ikan Hias dan si Manusia


Sebuah dongeng
Suatu hari ada seorang manusia melihat seekor ikan yang sangat indah di sebuah kolam sendirian.  Manusia itu merasa ikan yang dilihatnya itu bukanlah ikan biasa. Makanya ia memberi makan pada ikan itu, dan melihat sang ikan makan walau dengan sedikit ragu, ia bahagia. Bahagia yang tulus tanpa tendensi. Bahagia yang menakjubkan. 
Jika saja semuanya berhenti di sini, maka tidak perlu kutulis dongeng ini. Tapi manusia itu terpesona terhadap kecantikan sang ikan. Ia tidak berharap sang ikan takjub padanya balik Ia ingin selalu bisa melihat kecantikan itu. Sebenarnya ini salah manusia karena ia kira ikan itu juga bahagia diberikan makanan. Ia ingin memelihara ikan itu dengan baik. Ia ingin membuat ikan istimewa ini menjadi seekor ikan yang diperlakukan layaknya ratu. Dia ikhlas dan bahagia melakukannya.
Awalnya ia tak tahu apakah benar menangkap ikan itu untuk bisa dilihatnya setiap hari. Ia tidak ingin menyiksanya tapi jika ia membiarkannya dirinya yang tersiksa karena dia tidak tahu apakah akan masih ada lagi ikan seindah itu atau tidak. Lagipula jika ikan ini dirawat aku bisa memberikannya makanan agar ia tumbuh dengan lebih baik. Ia pikir ia bisa melakukan hal itu dengan senang hati tanpa pamrih semuanya demi sang ikan.
Jadi ia mencari cara membawanya pulang, ia tidak mau memaksa, harus pelan-pelan takut merusak siripnya yang terlihat rapuh. Ia hanya membiarkan makanan kesukaan berada dalam jaring lingkar besar agar sang ikan nyaman makan di sana. Satu dua kali sang ikan merasakan bahaya dan tidak mau mengambil makanan dalam sana. Dua tiga kali sang ikan mengambil makanannya lalu secepat kilat keluar dari sana karena secara insting dia mengira itu adalah sebuah bahaya yang harus dijauhi. Manusia itu tidak sait hati sama sekali atas penolakan itu. Toh ia melakukannya tanpa tendensi dan kalau ikan itu tidak mau dipaksa mau dibawa pulang ke rumahnya, ia tetap bahagia. Ia hanya kadang merindukan sang ikan dan rela menempuh jarak yang jauh hanya untuk melihatnya saja sesekali. Sungguh, ia tak berkeberatan.
Musim kemarau datang, manusia itu khawatir karena kolam sang ikan tiba-tiba kekurangan makanan. Airnya juga menyusut. Jadi ia terus menyiapkan makanan ikannya agar ikan itu bisa bertahan di kolam tanpa harus ia bawa pulang ke rumah. Ia hanya khawatir ikan cantik itu mati karena kehabisan makanan. Tidak ada niat buruk sama sekali.
Sang ikan sebenarnya sangat kuat beradaptasi. Tapi di saat keadaan terdesak akhirnya sang ikan memakan makanannya dan merasa nyaman dalam kotak yang terdapat suplai makanan. Si manusia bahagia karena tidak sia-sia selama ini usahanya. Ikan itu selamat bertahan hidup karena sang ikan mau memakan makanan yang ia berikan. Manusia itu juga karena sudah terbiasa bolak balik hanya untuk melihat ikan maka ia tetap membiarkan sang ikan dalam kolam alaminya. Baginya kesulitan perjalanannya sudah terbayarkan hanya dengan melihat betapa mengagumkannya sang ikan. 
Akan tetapi sang ikan juga sudah mulai terbiasa dan nyaman dengan makanannya. Manusia senang karena pemberiannya dihargai dan berguna, tapi tidak menuntut balasan apa-apa. Ia tidak meminta sang ikan melakukan apapun untuk kepentingannya. Ia membiarkan sang ikan berada dalam jaring lingkar di kolam. Dan ternyata sang ikan tidak keluar, meskipun ia tidak hanya memakan apa yang disiapkan manusia melainkan juga plankton yang tersedia di sana. 
Suatu hari, datanglah seekor kucing yang mau menangkap ikan itu demi kebutuhan perutnya. Manusia itu tidak menyalahkan sang kucing yang hanya mengikuti insting pencari makannya. Tapi jangan menyakiti ikan kesayangannya. Ikan tersebut cukup pandai menghindari si kucing atau para kucing. Tapi manusia itu masih khawatir. Manusia itu akhirnya mencari cara apa yang harus ia lakukan supaya sang ikan terbebas dari kucing. Ia berusaha mengusir kucing, tapi kasihan juga si kucing yang hanya ingin mencari makan. 
Keadaan menjadi darurat ketika air kolam keruh. Ikan tidak bisa bernapas dengan baik. Jadi ia sudah memutuskan untuk membawa ikan itu pulang, dengan alasan keamanan dan keselamatan sang ikan. Sebelum mengangkat jaring lingkar manusia sempat bertanya dan berusaha memahami jalan pikiran sang ikan. Ia harap ia bisa mengerti apa yang sang ikan inginkan, pergi bersamanya atau tetap di kolam tapi sang ikan tidak bisa dibaca pikirannya.
Lalu manusia itu mengangkat jaring lingkar pelan pelan memberikan waktu jika sang ikan tidak ingin ikut bersamanya dan hanya ingin berada di kolam saja. Tapi nyatanya ikan itu bersikap seakan rela untuk diangkat naik dari kolamnya. Jadi si manusia mengasumsikan bahwa ikan tersebut ikut dengan kerelaan hati. 
Sampai di rumah, manusia menyiapkan aquarium kecil dengan hydrilla dan batu alam di dalamnya. Aquarium itu disimpan dalam kamarnya agar lebih terkontrol perawatannya. Ia juga menyiapkan apa-apa yang dibutuhkan sang ikan, termasuk belajar menjadi pemelihara ikan yang baik karena ini adalah pengalaman pertamanya dengan ikan jenis itu. Meskipun ia berani membawa pulang ikan tersebut karena pernah dititipi ikan juga namun ikan tersebut sudah diambil kembali oleh pemiliknya.
Perhatiannya terpusat pada sang ikan, setiap hari ia merasa bersyukur karena ikan tersebut bersedia dipelihara olehnya. Sangat menyenangkan melihat ikan tersebut beratraksi mempertontonkan keindahannya. Seluruh kepenatan dan tekanan yang dirasakannya menghilang ketika melihat sang ikan berada di rumahnya. Ia bersedia menghabiskan waktu dan perhatiannya untuk sahabat kecilnya itu.
Namun suatu ketika manusia itu lupa mengganti air aquarium kecil. Sang ikan sakit dan si manusia sangat khawatir. Ia memanggil dokter hewan, pemerhati ikan hias dan ahli ikan untuk menyembuhkan penyakit sang ikan. Mereka bilang sang ikan butuh aquarium baru yang lebih luas, canggih dan terjamin. Manusia itu menyiapkan aquarium baru yang luas, diisi dengan air bebas klorin, terlindung dari sinar matahari langsung, memiliki sirkulasi air dan oksigen yang bagus dengan lampu, hydrilla, dan batu alam di dalamnya. Meskipun tetap tidak sempurna karena hanya bisa melakukan apa yang ia bisa sebagai manusia biasa. 
Ia belajar cara yang baik untuk merawat ikan lebih giat. Berhasil. Ikan indah itu terlihat betah dengan aquarium barunya. Perawatan yang dibutuhkan pun lebih simpel karena aliran oksigen dan air yang bersih terjaga akibat kecanggihan teknologi. 
Aquarium itu diletakkan di ruang tamu, agar semua orang bisa melihat sang kebanggaan. Kebanyakan orang memuji, memotret, dan menyebarkan keindahannya ke mana mana. Sampai sampai sang ikan terkenal dan dihargai mahal oleh kolektor. Tapi apapun terjadi ini bukan masalah uang bagi si manusia itu tetapi masalah persahabatannya dengan sang ikan yang sudah ia anggap sebagai keluarganya. Dan ikan tersebut lebih berharga dari apa yang mereka kira dalam hati manusia itu. 
    Kadang-kadang manusia itu bercerita tentang bagaimana harinya berlalu pada sang ikan. Bertanya apa yang harus ia lakukan. Bertanya apakah ia sudah menjadi manusia yang bermanfaat atau tidak. Sang ikan selalu menjawab dengan inspirasi dan kejernihan pikiran. Kadang-kadang juga ia duduk memperhatikan sang ikan menatapnya dan bertanya tanya apakah yang sebenarnya ada dalam benak sang ikan. Lamat lamat ia berusaha mendengarkan isi hati ikan tapi jawabannya hanyalah suara air ketika ia berenang dengan elegan. 
Suatu waktu terjadi keajaiban, sang ikan bisa memberikan balasan suara dari isi hatinya. Ikannya bisa berbicara. Tapi hanya dalam pikiran manusia itu saja. Meskipun ternyata dokter hewan, ahli ikan dan pemerhati ikan juga sebenarnya diajak bicara. Sang ikan bisa menyelesaikan masalah dengan perkataan bijaksananya. Sang ikan sering terlibat dalam keputusan-keputusan penting dalam hidup si manusia dan sarannya efektif dan efisien. Kemampuannya luar biasa. Manusia merasa sang ikan adalah berkah yang tak terhingga.
Sang ikan juga mulai memberitahukan apa yang ia inginkan dan rasakan. Manusia itu bahagia karena mengira ia sudah bisa mengerti lebih baik pikiran sang ikan. Manusia itu sering kali mendapatkan perkataan-perkataan manis dari sang ikan. Ia membalas pujian manis itu dengan pujian pula terhadap keindahan sang ikan yang sangat ia kagumi saking bahagianya.
Membalas dengan kata-kata saja tidak cukup. Manusia itu mulai berpikir bagaimana caranya mengekspresikan rasa terima kasihnya pada sang ikan karena telah datang dalam hidupnya. Diberikannya hadiah bermacam-macam untuk kesehatan ikan, menguatkan siripnya agar bisa dipakai berenang lebih tangguh, dan mineral agar sang ikan memiliki sisik yang berkilau. Memang cukup ampuh, karena dengan begitu bahkan sang ikan bisa menjadi sorotan sebagai ikan hias terindah di negaranya. Para tamu memuji dan manusia itu bangga sekali pada sang ikan. “Kamu benar benar anugerah dan kenikmatan yang besar dari Tuhan untukku” katanya. “Iya, memang benar” jawab sang ikan. 
Namun sang ikan setelah cukup lama dikira betah dalam aquarium barunya ternyata tetap tidak menyukai banyak hal yang dilakukan manusia padanya. Baginya manusia hanya bertindak sesuka hati sesuai apa yang ia kira itu benar. Tapi bukan tindakan itu yang sang ikan inginkan. Ia benci dengan habitat buatan di dalam aquarium. Ia ingin habitat yang lebih alami. Sang ikan kesal karena manusia tidak mengetahui apa yang ia pikirkan selama ini. Sang ikan kesal karena manusia terlihat memaksanya untuk ini dan itu. Dia ingin menjauhi manusia, termasuk dokter hewan, pemerhati ikan hias dan ahli ikan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Manusia ini sedih dan lalu berusaha mengabulkan permintaan sang ikan. Ia merekonstruksi kolam lama sang ikan, membangun kolam yang indah dengan suasana alami tapi dengan fasilitas dan teknologi yang semua hal terpenuhi. 
Butuh waktu yang cukup lama untuk pembangunan kolam alami tersebut. Manusia itu bukanlah orang yang paling kaya sedunia. Tapi ia merasa bertanggung jawab atas tindakannya. Ia akui kesalahannya yang tak mengerti lebih baik perihal apa yang sesungguhnya diinginkan sang ikan. Ia mau memperbaikinya, setidaknya berusaha dan tidak menyerah.
Setelah pembangunannya hampir selesai sang ikan lalu setuju untuk dipindahkan ke kolam alami yang baru direnovasi dan dalam tahap penyelesaian. Sang ikan meminta maaf, dan kembali menjadi ikan yang hebat. Dia bahkan bisa beradaptasi dengan cepat di habitat yang sudah lama ia tinggalkan. Si manusia menangis karena begitu takut ditinggalkan oleh sang ikan. Ia bilang bahwa dirinya ingin terus bersama sang ikan sebagai keluarganya. Sang ikan hanya diam tapi tidak berusaha pergi dari kolam.
Lalu, akhirnya diadakan suatu kompetisi dan kejuaraan ikan hias. Manusia ini mengikutinya setelah lama berencana memamerkan keindahan sang ikan pada dunia. Semata-mata hanya karena ia tahu bahwa sang ikan memang hebat. Beberapa kali sang ikan sebelumnya juga pernah bilang dia ingin mencoba mengikuti lomba. Meskipun sang manusia baru saja mengecewakannya, meskipun sang ikan bukan tipe yang senang memamerkan keindahannya. Sang ikan menyetujuinya walaupun ternyata deadline lomba sangat mepet. Manusia itu bahagia bisa mengikuti perlombaan bergengsi bersama ikan yang ia sayangi, ia sudah mengimpikan berfoto dengan sang ikan dengan piala kemenangan di tangan. Hasilnya sang ikan berhasil mempertontonkan kebolehannya dengan spektakuler hingga mendapatkan juara satu. 
Kebahagiaan manusia itu membuncah. Sang ikan bahkan dipuji juga oleh pemerhati ikan dan dokter hewan. Mereka yang selama ini memberi nasehat dan sama sama terpesona dan merasakan ketenangan ketika melihat sang ikan memberikan hadiah masing masing pada sang ikan. Sang ikan tersenyum bahagia, tapi tidak ada yang tahu isi hatinya. Sang manusia salah karena tidak menyadari apa yang disembunyikan sang ikan karena manusia itu bodoh. Dia hanya terus merasa berbahagia tanpa sadar terhadap apapun.
Tidak lama, sang ikan tidak puas lagi dengan kolam alami barunya. Manusia bertanya-tanya ada apa gerangan. Apa yang salah dan apa lagi yang harus dilakukan. Dokter hewan sedang sibuk mengurusi pasien hewan lainnya karena ketenarannya sebagai dokter sang ikan yang melegenda. Pemerhati ikan melihat bahwa sang ikan terlalu istimewa untuk disebut ikan. Manusia itu setuju, sebenarnya. Tapi manusia sudah tidak tahu harus memindahkan sang ikan ke mana lagi. Ia meminta agar sang ikan tetap berada di kolam dulu. Sampai ia mengerti keinginannya atau sang ikan sendiri yang bersedia menyampaikan apa yang ia inginkan.
Akhirnya sang ikan memberitahu ahli ikan bahwa dia ingin pergi ke danau saja. Dia sudah muak dengan obsesi manusia. Ia ingin lepas keterikatan dengan manusia. Ahli ikan memberikan pendapatnya namun sang ikan tetap pada pendiriannya. Dia takut pada manusia itu. Terutama pada manusia itu. Entah sejak kapan.
Sang ikan berkata “Aku takut pada manusia itu, ia bisa memakanku seperti para kucing. Apa tujuannya memberiku hadiah? Ia sangat mengerikan dan aku ingin dia tidak lagi menemuiku.” 
“Tidak, manusia tidak memakan ikan hias yang indah dan hebat seperti dirimu apalagi manusia itu menyayangimu, kamu salah paham.” Kata ahli ikan. 
“Kamu salah, aku bisa melihat sendiri bahwa dirinya berbahaya, bahkan jika tidak memakanku, dia akan mengekploitasiku. Aku lihat sendiri tawa dan tatapan matanya yang mengerikan saat mengikuti lomba bersamaku. Kau tidak di sana jadi kau tidak tahu. Kau tidak merasakan jadi aku, jadi kau tidak bisa memahamiku. Aku akan tetap pergi.”
Akhirnya ahli ikan memberitahu manusia untuk membiarkan sang ikan pergi ke danau dan untuk sementara tidak boleh lagi menengoknya di kolam. 
“Selama ini sang ikan mau berpindah aquarium/kolam karena ingin menjauhkan dirinya darimu. Dia ketakutan pada sikapmu padanya. Apalagi saat lomba kau terlalu bahagia pada kemenangan miliknya. Jangan bicara padanya, agar tak ada masalah yang lebih besar”
Tapi si manusia tak sabar dan khawatiran. Dia pergi ke kolam melihat tatapan nanar sang ikan yang menusuk saat melihatnya. Ia kecewa sedalam-dalamnya walaupun ia tahu sebenarnya mungkin sang ikan punya hak untuk itu. 
Awalnya ia kecewa karena tatapan itu mirip bahkan bisa jadi lebih tajam daripada tatapan sang ikan pada kucing tempo hari. Lalu perlahan berkembang menjadi kesedihan terhadap diri sendiri karena manusialah yang memiliki tangan, bukan ikan. 
  Manusia itu berusaha menerima dan melepaskan setelah ia tahu alasan sebenarnya sang ikan ingin pindah aquarium/kolam selama ini karena ingin menjaga jarak dengannya. Sayang sekali ia baru tahu sekarang, jika saja ia tahu lebih awal ia ingin membuat sang ikan lebih sedikit menderita ketidaknyamanan dan lebih sedikit dalam menahan diri menyampaikan apa yang sesungguhnya ia pikirkan. 
Manusia berkata pada ikan “Selama ini aku tidak pernah menganggapmu sebagai seekor ikan, aku selalu menganggapmu manusia seperti keluarga. Mungkin kamulah yang menganggapku sebagai seekor ikan selama ini.”
"Aku bukanlah kucing atau ikan karnivora, aku manusia meskipun juga memang pemakan ikan tapi ikan hias seberharga keluarga sepertimu tidaklah pantas untuk dimakan. Mungkin manusia lebih mengerikan bahkan lebih dari kucing karena pemakan segala. Tapi tidak. Kau harus berkembang biak saja dengan ikan sesama jenismu agar ada banyak ikan seindah dirimu."
Manusia itu berencana untuk melepas sang ikan, tapi tidak tahu kenapa rasanya sakit sekali. Aku akan membiarkanmu berenang ke manapun kau mau, ketika itu lebih baik bagimu. Kuharap di habitatmu yang baru kau bisa menemukan kehidupan yang kau mau. 
_The End_

Oleh Pecandu Tinta 
Dari Lamunan Kabut

2016/09/15

Avatar The Legend of Gun/?



Avatar: The Legend of Gun
Desc: Sejenis sinopsis dari ff kelanjutan The Legend of Korra, dan Avatar: The Legend of Last Airbender.
Book 1

                Anggaplah dunia sudah berkembang sampai lebih modern dari saat ini. Avatar Korra berumur panjang dan sudah menyelesaikan tugasnya . Patung Korra berdiri di samping patung Aang di pusat ibu kota yang sudah semakin maju. Bangunan-bangunan yang dibangun didesain khusus agar sulit dikendalikan pengendali bumi biasa dan  cara pengendaliannya hanya diajarkan pada polisi atau tentara yang sudah disumpah dan sekalipun ada pengendali bumi yang mengendalikannya, bangunan itu akan mudah diperbaiki lagi juga.
                Avatar selanjutnya adalah seseorang yang berasal dari Kerajaan Bumi, sang avatar sejak kecil memang cepat dalam mempelajari pengendalian bumi, dia juga dapat melakukan pengendalian metal dan pengendalian lava sekaligus. Padahal biasanya seseorang yang mengetahui pengendalian metal tidak bisa mengendalikan lava dan begitu pula sebaliknya. Namun avatar ini tidak mengetahui dirinya sebagai avatar bahkan sampai usia 15 tahun.  Pengendaliannya yang lain masih terkunci dan bahkan White Lotus belum pernah mendatangi rumahnya untuk mencari avatar (maklum daerah kekuasaan bumi sangat besar, mereka menyisir dan mencari bertahun-tahun namun belum mendapatkan hasilnya).
                Sang avatar, Gun adalah seorang  anak laki-laki dari keluarga biasa di kota Ba Sing Sei. Semenjak kota itu dihancurkan oleh Zaheer, keadilan di kota itu mulai menggaung dan penggolongan dan dinding pembatas antara kelas atas, menengah dan bawah semakin kecil meskipun tidak ditiadakan sepenuhnya . Gun bersekolah di SMA campuran antara ketiga kelas tersebut. Di SMA itu, dia bertemu dengan seorang gadis bernama Fya yang merupakan teman sekelasnya dan sebenarnya juga tetangganya karena mereka sama-sama berasal dari keluarga menengah.
                Fya awalnya adalah seorang non-bender, namun baru-baru ini (sudah sekitar 2-3 tahun)  ia diketahui bisa mengendalikan angin meskipun tekniknya masih benar-benar payah. Dugaan dari orang-orang setempat, dia merupakan anak atau cucu dari beberapa pengendali angin dadakan  yang muncul ketika terjadi Planet eucalips (lupaka apa namanya). Karena memang ada sebagian pengendali angin tersebut yang menolak ikut bersama rombongan avatar Korra pada saat itu. Mereka mengira, ayah atau kakek dari Fya itu salah satu dari mereka yang bermigrasi ke Ba Sing Sei karena semua pengendali angin yang muncul di Ba Sing Sei sudah ditangkap sang Ratu kejam-yg sudah dibunuh Zaheer- dan bergabung dengan kelompok Master Tenzin sang Legenda master pengendalian api, ayah dari Jinora, master Angin yang akhirnya menikahi Kai dan memiliki banyak anak dan bahkan cucu, Ikki, Meelo, serta  (adik bungsu Jinora) yang sekarang merupakan salah satu anggota White Lotus. Mereka kebanyakan sudah meninggal dan digantikan oleh generasi penerusnya. Adik bungsu Jinora yang merupakan anggota White Lotus saja sudah tua dan renta.
                 Sekelompok pengembara angin yang sudah berkembang sebanyak Pengembara angin sebelum dihancurkan oleh Negara Api sudah berkali-kali membujuk Fya untuk bergabung dengan mereka. Namun, ditolak… secara halus ataupun kasar. Gun sebenarnya juga penasaran dengan cerita Fya. Semua orang di sekolah begitu penasaran. Tapi tak ada seorangpun yang berani berbicara dengannya. Fya orang yang sangat pendiam dan introvert. Lagipula auranya membuat lawan bicara terintimidasi. Guru saja tak akan mengajaknya bicara jika tak perlu.
                Suatu hari secara misterius ada insiden  pengendalian darah  satpam sekolah tapi tidak diketahui siapa pelakunya. Di sekolah itu tidak ada satupun pengendali air. Insiden it uterus berlajut dengan pengakuan beberapa orang yang mengaku telah dikendalikan darahnya oleh seorang lelaki bertopeng.  Melalui suatu kecerobohan, Gun akhirnya melihat siapa dalang dari semua itu. Ia adalah Fya, tapi Gun berjanji tidak akan menceritakannya kepada orang lain jika Fya mau jujur bercerita tentang apa yang sebenarnya terjadi. Pengendalian darah, dan juga pengendalian angin itu. Bagaimana bisa seseorang dengan dua kemampuan pengendalian. Apakah Fya adalah seorang avatar? Dan mengapa melakukan hal mengerikan dengan pengendalian darah itu.
                Anggapan orang-orang benar, Fya adalah keturunan pengendali angin yang muncul dadakan yang kemudian bermigrasi ke Ba Sing Se. Tapi mereka tidak tahu bahwa ternyata Fya adalah cucu dari Boomie, anak dari Avatar Aang. Setelah perang melawan Kuvira selesai, Boomie jatuh cinta (pada usia setua itu) dan Boomie pun menikahi seorang perempuan non-bender dari Kerajaan Bumi. Lahirlah ayah Fya dan kemudian ayahnya migrasi ke Ba Sing Sei untuk mencari kehidupannya sendiri. Pengendalian angin dan pengendalian air itu juga tak pernah ia sangka-sangka karena ayah dan ibunya sendiri adalah non-bender. Tapi sebelum meninggal, ayahnya pernah bercerita mengenai asal-usulnya dan hubungan keluarga mereka dengan Boomie, Avatar Aang dan Katara.
                Fya menolak menjadi pengendali udara karena ia merasa bahwa dirinya lebih cocok menjadi pengendali air daripada pengendalian udara. Buktinya baru saja beberapa bulan ia mengetahui kemampuan pengendalian airnya namun ia sudah bisa sampai ke taraf pengendalian darah. Fya bercita-cita bahwa ia nantinya akan pergi ke kutub Selatan, tempat nenek moyangnya berada dan mengembangkan kembali pengendali air Kutub Selatan. Hal ini karena Kya, saudara kakeknya, sampai mati tidak memiliki anak dan semua keturunan Tenzin adalah pengendali udara. Jadi itu artinya dia satu-satunya pengendali air  yang berasal dari keturunan pengendali air Kutub Selatan paling hebat, yaitu Katara. Fya ingin bertemu dengan keluarga jauhnya yaitu keturunan dari Tenzin namun ia tak bisa meninggalkan ibunya . Lagipula ia benar-benar tak ingin pengendalian airnya diketahui oleh orang lain. Dan Fya berjanji akan membunuh Gun jika Gun membocorkan hal tersebut. Ia bahkan mempraktekkan pengendalian darahnya pada Gun untuk membuktikan ancamannya tidak main-main.
                Gun berpendapat bahwa Fya mungkin saja adalah seorang avatar, tapi Fya bersikeras ia bukan. Ia mencoba mengendalikan api dan bumi tapi tidak pernah berhasil. Gun menawarkan diri untuk mengajarkan Fya pengendalian bumi serta mengajak Fya pergi mencari guru pengendalian api. Tapi ditolak. Fya tidak suka diajar oleh lelaki sombong yang menganggap dirinya sangat mahir dalam pengendalian bumi> Gun. Fya juga benci pengendalian api. Lagipula bila identitasnya sebagai pengendali air, atau lebih tepatnya darah terkuak maka ia akan langsung dipenjara karena pengendalian darah sangat terlarang dan penjagaannya lebih ketat dari sebelumnya.
                 Adapun mengenai kenapa menjadikan manusia sebagai objek uji cobanya, Fya mengau hanya ingin bersenang-senang, berlatih dan mengetahui sampai mana batas kemampuannya. Tapi Gun melihat ada sesuatu yang lain saat Fya mengatakan itu. Itu adalah suatu kebohongan dan ada alasan yang lebih besar lagi yang belum ingin ia ceritakan padanya.
                Singkat cerita, Gun akhirnya bisa berteman dengan Fya. Latihan secara sembunyi-sembunyi tiap hari. Gun masih berusaha mencarikan guru pengendalian api untuknya dan mencoba mengajarkan pengendalian bumi pada Fya. Percuma. Sampai akhirnya ada yang melihat Fya berlatih pengendalian air dan membeberkan hal itu pada White Lotus. Fya dikira avatar selanjutnya.
                Fya menolak mati-matian dan bersikeras bahwa pelapor itu bohong. Avatar selanjutnya adalah laki-laki. Fya jelas-jelas  mencurigai Gun sebagai pelapornya (padahal bukanji tawwa Gun).  Jadi Fya dibawa ke White Lotus dan ia tak bicara apa-apa sekalipun didesak. Ia mogok makan dan tak mau berlatih. Fya jatuh sakit dan akhirnya ibunya dan Gun, sebagai sahabatnya diundang mengunjunginya. Fya baru mau makan setelah ibunya yang memohon dan menyuapinya. Adapun Gun, Fya benar-benar ingin membunuhnya.
                Gun memohon agar ia bisa berbicara empat mata dengan Fya pada White Lotus dan hal itu dikabulkan. Saat diajak bicara Fya diam saja, ia seakan tak percaya pada Gun dan saat Gun mulai membicarakan asal-usulnya Fya menyerang Gun frustasi, dengan segenap pengendalian airnya, dan kadang dengan angin namun Gun adalah seorang pengendali bumi yang handal jadi Fya tak berhasil menyerang secara fatal (karena memang tujuan Fya hanyalah untuk memberi kode ‘diamlah, kita sedang direkam  CCTV’. Tanpa sadar, sekaget-kagetnya White Lotus dan orang-orang yang mengawasi mereka berdua, Fya dan Gun lebih kaget lagi saat Gun mengendalikan api dan udara juga sekaligus saat melawan Fya. Padahal di tempat itu hanya ada mereka berdua.
                Akhirnya, sang avatar ditemukan begitu pula seorang pengendali air Kutub Selatan satu-satunya. Sekali Dayung Dua Tiga Pulau Terlampaui. Pada hari itu dimulailah petualangan Avatar Gun sebgai seorang avatar dan perjalanan sang avatar hari itu masih sangat-sangat panjang apalagi dia belum bisa mengendalikan air. (spoiler Gun baru bisa mengendalikan air di Book 4 teng todeng todengg).
-sinopsis book 1 end-


Penasaran dengan  kelanjutan book 1 ini? Atau penasaran dengan book 2, book 3 dan book 4? Menurutmu bagaimana ‘nasib’ keluarga Korra-Mako, Bolin, Asami, Opal dll yang belum kuceritakan disini?
Silakan berkhayal sendiri XD. Sinopsisnya sengaja dibuat tidak menggantung soalnya saya tak tahu apakah bakal melanjutkan cerita ini atau tidak wkwk.
               

2016/09/10

Love at first sight? :/



Love at first sight??
Emangnya ada?
Aku  ga percaya kok XD
Ga ada yang namanya cinta kalo instant kayak gitu
Cinta sejati? Puih XD
Jadi apa yang terjadi ketika dua orang yang baru bertemu kemudian saling merasa tertarik satu sama lain?
Itu bukan cinta. Itu tertarik. Itu hanya rasa suka. Rasa suka yang dangkal. Sebatas reaksi kerja hormonal dan syaraf yang menghidupkan reseptor serotonin.
Kapan baru dinamakan cinta? Nanti, sabar, nduk. Nanti kalau kamu sudah kakek-kakek atau nenek-nenek baru definisikan apa itu cinta. Jangan muluk-muluk dulu kalo sekarang. Cinta itu sifatnya sementara.. Dua atau tiga tahun juga bakalan memudar. Yang bertahan tinggal komitmen. Komitmen yang disatukan oleh ikatan suci. Ikatan suci yang dibuktikan dengan buku nikah, bukan sekedar gombalan ngalor ngidul ga jelas seakan kalo dia bilang cinta berarti beneran cinta. Lidah tidak bertulang, apatah lagi kalau cuma modal nge-sepik lewat chat.
Ya memang sih ada banyak jenis cinta secara psikologis. Cinta yang didasari oleh keinginan yang mengebu-ngebu, cinta yang ade ayem, cinta yang didasarkan atas chemstri, cinta yang lebih ke persahabatan, cinta yang posesif, ah banyak dah pokoknya uwe ga hapal nanti aja cari info sendiri soal pembahasannya kalo sempat.
Tapi cinta-cinta yang mengutamakan emosi, nafsu, dan ego seperti itu jelas bukan sesuatu yang bisa dipertahankan selamanya. Akan ada saatnya seseorang merasa bosan, tak lagi tertarik. Ketika rambutmu sudah memutih, kulitmu mulai keriput dan dirimu tak cantik lagi.
Jika ia masih bertahan, dan kau pun bertahan dengannya sampai titik itu, barulah aku akan mengakuinya cinta. Atau mungkin saja hanya terperangkap satu sama lain tapi itu lebih baik.
Pokoknya jangan terburu-buru mengatakan cinta, apalagi cinta sejati.
Terlalu labil.
Dasar remaja -_-
wkwk kayak aku bukan remaja saja.



catatan gaje ini akibat curhatan teman 
yang membuat saya teringat 
kalau dulu itu pernah mau bikin 
artikel ttg ini :D
10 SEPT 2016

2016/01/04

Wind Breaker



Wind Breaker
Nilai kesukaan : 9
Author : YongSeok Joo
Karakter favorit : Jay, Minu, Mia, Dom, Kay, Yuna, June.
Review
Jay, ketua osis dari SMA Sunny yang sangat mahir dalam aksinya balap sepeda dengan teknik yang mengagumkan, bahkan tanpa helm pengaman. Ia sudah menyukai balap sepeda sejak kecil, bahkan ia adalah salah satu orang yang menginspirasi Minu belajar naik sepeda dulu. Sepedanya merupakan warisan pamannya, sang legenda juara. Sayangnya, kedua orangtuanya yang merupakan dokter terkenal memaksa Jay untuk belajar dengan giat, masuk universitas ternama dan mereka kurang mendukung kegiatan balap sepeda Jay.

Minu adalah pendiri grup Zephyrus yang membentuk grup itu untuk para pecinta balap sepeda. Dia dan June berasal dari SMU Sunny. Minu sangat penasaran menantang Jay balapan setelah melihat aksinya di area jalan yang ekstrem. Jay dengan kemampuannya yang menakjubkan menang dan Minu mengalami cidera karena tidak bisa mengendalikan sepedanya saat balapan di arena yang ekstrim.

TJ juga demikian dan TJ merasa tidak terima dengan itu. TJ dan dua orang teman sekolahnya menghajar dan mengeroyok Jay. Hal itu ditangkap basah oleh Minu dan Dom sehingga ia berencana mengeluarkan TJ dan temannya yang mencemari nama baik Zephyrus. Mereka setuju berkompetisi 2 lawan 3 antara SMU Sunny dengan SMUnya TJ. Sebenarnya June mengajak Jay untuk ikut bertanding tapi dia terlambat datang dan baru masuk sebagai pemain setelah cedera Minu tambah parah di tengah pertandingan. Mereka menang, tapi Minu dan Jay yang dikeluarkan karena kesepakatan awalnya adalah 2 lawan 3.

Yuna adalah kembaran emasnya Minu. Ayah Minu dan Yuna adalah seorang yang kaya, berkuasa, dan dihormati. Tapi ia memiliki hubungan yang cukup buruk juga dengan anaknya. Orang tua mereka jarang di rumah, juga. Minu bahkan terpaksa harus tinggal di rumahnya Jay karena diusir dari rumah oleh ayahnya. Awalnya ia berjanji hanya tinggal semalam saja tapi ibunya Jay datang dan ia diizinkan tinggal lebih lama oleh ibunya Jay. Jay Jo tinggal bersama adiknya Kay Jo si pecinta kucing yang sangat mirip dengan Jay. Kay sangat menyukai tayangan Kitty Time dan memperlakukan kucing dengan penuh kasih sayang dan perhatian lebih dibandingkan kepada manusia.

Ketika tinggal bersama Jay, mau tak mau Minu harus berangkat sekolah dengan sepedanya. Ia terkejut melihat kondisi jalan yang rusak sedangkan Jay sendiri sudah terbiasa dan bisa mengatasi balapan di jalanan yang seperti itu dengan mudahnya. Di sekolah, Minu membawa masuk sepedanya karna takut dicuri. Hwarang Lee mempertanyakannya tapi dengan santai dijawab karena harganya mahal. Well, sepeda balap memang mahal dan Minu bisa membeli yang terbaik dengan uang ayahnya yang berlimpah. Sebagai anak orang kaya, Minu sering menggoda cewek-cewek di sekolahnya yang terpikat dengan harta dan ketampanannya. Hwarang Lee, anak kelas dua SMA Sunny ini juga sering muncul dalam beberapa adegan lucu kenakalan lainnya.

Dom, pria berkumis dari organisasi misterius milik ayahnya yang sangat mirip mafia. Dia pernah membuat masalah sampai harus di DO tapi saat ayahnya datang, wakil kepala sekolah-yang menggantikan Kepala sekolah tak bisa berbuat banyak selain membiarkan Dom tetap bersekolah di sana. Dom dihina karenanya dan ia malah berharap seharusnya di DO saja. Lalu Yuna datang dan menasihatinya –yang seharusnya disebut sebagai hal lain-. Ia terlihat bisa menerima nasihat itu pada awalnya. Tapi biarpun begitu, di sekolah, yang ia kerjakan hanyalah tidur saja.

Dom amat menyukai Yuna. Dia selalu disiksa dan dicueki tapi tetap saja ia menggilainya. Tapi awalnya ia tak tahu kalau Minu adalah kembaran Yuna dan ketika ia tahu barulah ia bertingkah sangat hormat pada calon iparnya itu. Sebenarnya dia bukan pembalap sepeda namun, Dom akhirnya membeli sepeda dengan harga yang gila-gilaan dari seseorang yang sesungguhnya hendak menipunya.

Yuna bersahabat dengan Mia. Mia, gadis cantik berkacamata yang suka pada Jay namun disukai oleh Minu. Mia ahli dalam mendesain logo, dia bercita-cita menjadi desainer logo yang profesional di kemudian hari. Mia pun menawarkan diri untuk mendesainkan logo grup baru Jay dan Minu yang bernama hummingbird.

Mia pernah minta diajarkan naik sepeda pada Jay –saran Yuna agar mereka bisa dekat- Tapi ujung-unjungnya Minu minta tukar untuk mengajarinya, dan Minu pun sangat perhatian pada Mia. Mia sebenarnya bisa memakai kontak lensa tapi ia urungkan demi memakai kacamata pemberian Jay padanya. Pernah saat rapat osis di kafe, Mia tidak memakai kacamata dan berdandan secantik mungkin hingga ada agen artis yang menawarinya menjadi model. Tapi Jay tidak datang hari itu karena mengejar pencuri tas Shelly dengan sepedanya. Itu juga yang membuat Shelly takjub melihat kemampuan Jay bersepeda.

Shelly, cucu kepala sekolah yang berambut pirang dan juga suka balapan sepeda. Ia baru pulang dari luar negeri dan baru saja pindah sekolah ke SMU Sunny. Ia mulai mengejar-ngejar Jay semenjak melihat aksi Jay dengan sepedanya saat menolong menghentikan pencopet bermotor. Ia adalah satu alasan bagi Mia untuk cemburu meskipun Jay tak terlalu memedulikan Shelly. Sekalian juga menjadi alasan bagi pria lain di sekolah mereka untuk iri pada Jay.

Kepala sekolah mereka, Nick juga nampaknya seorang pembalap sepeda senior. Ketika Jay, Minu dan Dom terlibat perkelahian karena melindungi Yuna dan Mia ketiganya dihukum untuk berhasil  bersepeda mendaki bukit dengan ban bekas yang diikat pada roda sepeda mereka. Jika berhasil baru mereka boleh lepas dari skors yang diberikan.

Sedangkan Vinny, seorang berambut merah, dengan sebelah mata berwarna hitam yang merupakan teman lama Minu. Vinny selalu diejek karena kondisi mata dan rambutnya. Hal ini membuat Vinny tumbuh menjadi anak yang emosional. Ia bahkan berkelahi dengan Dom ketika Dom menatapi mata dan rambutnya. Vinny bukan berasal dari keluarga yang berada dan ibunya harus bekerja keras demi mendapatkan uang untuknya. Ia memiliki seorang ibu yang mendapat luka bakar di mata kanannya karena menyelamatkan Vinny dari kebakaran.

Mereka akan bertanding bersama sebagai satu tim, maupun lawan dalam kompetisi balap sepeda yang juga diikuti oleh orang-orang yang juga ahli bersepeda. Seperti yang tertera dalam narasi webtoonnya ‘As you follow his bikes, you will meet his friends, love, and adventures’.